"Bagaimana keadaan Celine?" tanya William pada Gissele.
"Dia sudah kembali ceria seperti biasanya, dan semoga saja dia bisa langsung menjalani operasi. Dan dia juga menitip salam untukmu."
"Dia masih marah padaku karena menganggapnya saingan?"
"Celine tidak pernah marah atau memusuhi orang dalam waktu yang lama, hatinya terlalu baik untuk membenci."
"Tapi bagaimanapun aku harus menemuinya untuk meminta maaf secara langsung."
"Hati-hati dia mengerjaimu, apalagi Alex juga mendukungnya."
"Aku belum sempat membuat perhitungan dengan Alex, dia membiarkanku dalam kebingungan untuk mendapatkanmu, padahal dia tahu Celine bisa langsung membantuku."
"Sebenarnya Celine dari awal sudah membantumu, dialah yang membuatku berani mengakui perasaanku sebelum kamu melamarku malam itu. Dia mengatakan hal-hal yang baik tentang dirimu, kurasa dia mengetahuinya dari Alex atau membaca pesan kalian dari telepon genggam Alex."
"Benarkah? Dan aku sudah menganggapnya sebagai orang yang akan menghambatku untuk mendapatkanmu."
"Dari kecil Celine selalu melakukan hal-hal yang tidak terduga, termasuk menolong orang tanpa pamrih atau menginginkan orang membalas dan mengucapkan terima kasih."
"Mengapa dari perkataanmu itu, aku merasa dia menyimpan sendiri kesedihan atau kesulitannya, apalagi melihat bagaimana dia menghadapi rasa sakitnya kemarin?"
"Ya, itu sebabnya aku selalu memikirkan dan mengkuatirkannya. Celine terlihat kuat tetapi aku tahu hatinya sangat rapuh, dia bisa menahan sakit tanpa mengeluh sedikitpun dan memendam sendiri rasa sakit yang dirasakannya sendiri."
"Sekarang kamu tidak perlu begitu memikirkan dan mengkuatirkannya, aku yakin Alex akan selalu melindunginya dan tidak akan membiarkannya merasa sedih ataupun sakit. Kamu lihat bagaimana raut wajah Alex kemarin saat dia menangani Celine?"
Gissele mengangguk.
"Dia juga merasa sakit untuk Celine, dia ingin tidak melakukannya tetapi Celine memberinya kekuatan dengan tidak mengeluh atau berteriak kesakitan. Mereka berdua saling memahami tanpa perlu berkata-kata."
"Mungkin benar istilah benci dan cinta itu bedanya tipis."
"Mengapa?"
"Kapan hari Celine pernah bilang dia kesal dengan salah satu pelatihnya, dan tadi kami bercerita, ternyata orang yang dijulukinya sebagai si raja tega adalah Alex. Makanya aku bilang bedanya benci dan cinta ternyata sangat tipis."
William tertawa, "Celine menjulukinya seperti itu?, tapi kurasa manusia es seperti dia tidak akan memperdulikannya."
"Awalnya aku heran dengan julukan kalian itu tapi tadi waktu bertemu dengannya dalam situasi santai, aku berpikir jika julukan itu memang cocok untuknya. Dan kata mommy tadi waktu perjalanan pulang, dia yakin Celine pasti bisa menghangatkan hati Alex."
"Aku atau tepatnya kami sudah yakin akan hal itu saat melihat bagaimana saat Alex bercerita tentang Celine pada kami di lanjut bagaimana sikapnya saat menangani Celine."
"Celine juga terlihat santai dan nyaman bersamanya."
"Jadi kamu sudah bisa tenang sekarang, fokus dengan penikahan kita."
"Memangnya kapan?"
"Aku maunya 2 minggu lagi tetapi mempertimbangkan Celine pasti belum sembuh saat itu dan kamu pasti ingin dia menjadi pendampingmu maka aku memutuskan 3 bulan lagi."
Gissele tertawa, "Alasan, mommy tadi bilang kamu mintanya segera, dia yang keberatan."
"Kelihatannya mommy sekarang sudah ada dipihakmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/246757193-288-k542793.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Sweet
RomanceCeline dan Gissele adalah dua anak yang besar disebuah panti asuhan, bersahabat dan saling mendukung. Celine mencari jati dirinya karena amnesia yang dialami dia tidak mengetahui siapa orangtuanya sedangkan Gissele ditolak oleh keluarga orangtuanya...