Part 67

3.2K 305 28
                                        

Lazar akhirnya dinyatakan sehat dan kembali ke selnya. Kadang dia masih terbangun dalam ketakutan, jika saat dirumah sakit dia bisa tidur lebih tenang , tetapi berbeda saat dia kembali ke selnya.
Dia hampir tidak bisa atau lebih tepatnya tidak berani menutup matanya, saat waktu istirahat, dia juga tidak mau keluar dari selnya. Rasa takut karena sewaktu-waktu orang suruhan Tucker akan datang kembali untuk membunuhnya selalu menghantuinya. Polisi sudah mengatakan jika orang suruhan Tucker telah berhasail diamankan, dan sekarang Tucker tidak mempunyai kekuatan lagi sehingga dia tidak perlu takut, tetapi Lazar tidak mempercayai hal itu, bertahun-tahun mengenal Tucker, dia tahu pria itu tidak akan membiarkan orang yang mencelakainya bebas atau hidup.
Ketakuatan yang selalu menghantuinya itu menyebabkan dia stress dan akhirnya persidangannya ditunda karena harus menunggu hasil pemeriksaan terkait kejiwaannya.

Tentu saja hal itu membuat William kesal, dia ingin semua segera selesai tetapi untung saja Alex mengingatkannya, jika semua yang diselesaikan terburu-buru tidak akan maksimal hasilnya.
Nico bernafas lega karena akhirnya William bisa menerima saran itu, sehingga dia juga bisa tenang dalam memikirkan masalah kedua kakaknya.

Flora hadir dalam pemeriksaan kejiwaan suaminya, dia berharap suaminya diputuskan menderita sakit jiwa sehingga dia memiliki alasan untuk mengalihkan kepemilikan saham Lazar padanya. Itulah yang ditunggunya selama Lazar ditahan, suaminya terlalu keras kepala dan terlalu serakah, tidak ingin memberikan saham miliknya padanya.

Disana dia bertemu dengan Nico yang datang berserta timnya untuk mengawasi jalannya pemeriksaan.

"Bagaimana kabar Gissele, kudengar dia sedang mengandung?" tanya Flora pada Nico.

"Ya."Nico malas menanggapi.

"Wah, sampaikan ucapan selamatku padanya, semoga dia sehat sampai waktunya melahirkan."

"Terima kasih." Nico berdiri dan keluar dari ruang tunggu dimana mereka menunggu, lebih baik dia menghindari Flora daripada terus mendengar perkataan wanita itu.

Diluar dia bertemu dengan tim dokter yang akan memulai pemeriksaan, Nico sedikit tenang ketika melihat dua dari tiga dokter yang akan memeriksa Lazar, adalah dokter ahli yang sudah berpengalaman dan dia juga sudah sering berhubungan dengan mereka dalam beberapa kasusnya yang lain.

Pemeriksaan dimulai dan mereka hanya bisa melihat dari layar televise yang menampilkan bagaimana proses pemeriksaan tersebut dilakukan, kelihatannya Lazar mengalami depresi atau lebih tepatnya trauma dan ketakutan akan apa yang baru saja dialaminya, tetapi para dokter memutuskan jika Lazar masih bisa mengikuti persidangannya sambil menjalani terapinya.

Betapa kecewanya Flora karena bisa dikatakan jika Lazar dinyatakan sehat, dan harapannya untuk mendapatkan hak atas saham kepemilikan Lazar kembali gagal, padahal sekarang niali saham perusahaan semakin menurun, tettapi entah mengapa Lazar begitu tidak rela melepas saham miliknya.

Nico segera menghubungi William dan Alex, mengabarkan jika jadwal persidangan Lazar tetap sesuai rencana yang artinya minggu depan sidang putusan Lazar akan segera digelar.

Selain mengabarkan hal itu, Nico juga mengabarkan pada Alex jika Tucker bersedia ditemui oleh mereka, bahkan meminta segera dilakukan.

***

"Mengapa Alex tidak memberi pembantu untukmu dirumah ini?" tanya Kaelyn yang membantu Celine dan Gissele, menyiapkan makan siang mereka, sedangkan para pria sedang berkumpul di ruang tengah.

"Katanya, dia ingin berduaan dulu denganku tanpa gangguan." Jawab Celine membuat Kaelyn dan Gissele tertawa.

"Kelihatannya kamu diakali olehnya, jadi siapa yang membersihkan rumah?" tanya Gissele.

Love Is SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang