"Selamat malam." sapa Kevin dan Kae pada keluarga Russel yang baru masuk ke ruangan vvip diantar orlah manajer resto, dimana mereka akan makan malam bersama.
"Malam, maaf kami terlambat." Kata Lazar dengan nada sangat ramah.
"Tidak, tidak, kami memang datang lebih awal. Selain itu kedua putra saya yang lain juga belum datang." jawab Kevin tidak kalah ramahnya.
Kae hanya tersenyum, tepatnya menahan tawa melihat dandanan Flora dan Helen seperti akan menghadiri jamuan pesta makan malam besar, padahal dia, Madeline dan Gissele menggunakan gaun biasa walau tetap hasil rancangan perancang terkenal.
Mereka melanjutkan obrolan santai, setelah memesan makanan tanpa menunggu Alex dan Nico yang memang sudah ijin untuk datang terlambat.
Helen tidak melepaskan tatapannya dari William, dalam hati dia iri dan kesal karena pria tampan seperti itu lebih memilih Gissele yang kampungan, bahkan tidak bisa berdandan. Tetapi karena pesan dari mommy dan daddynya supaya dia tidak berulah dan harus bersikap baik pada Gissele maka dia menahan diri, bagaimana pun William masih mempunyai adik yang sudah dipastikan tidak kalah tampan dan tentu saja kaya.
Flora juga mengamati perhatian yang diberikan William pada Gissele, awalnya dia tetap berpikir mereka bersandiwara, tetapi melihat bagaimana Madeline dan Kaelyn Walter juga memberi perhatian pada Gissele, membuatnya ragu dengan kesimpulannya.
Saat mereka asyik mengobrol, pintu kembali terbuka, Alex dan Nico masuk bersama.
"Maaf kami terlambat." Kata Nico dan seperti biasa Alex hanya diam.
William memperkenalkan mereka berdua pada Lazar dan keluarganya, dan kelihatan sekali jika Helen langsung tertarik dan mencari perhatian Alex, dia semakin penasaran karena Alex sama sekali tidak menanggapi, Alex lebih tertarik dengan pembicaraan daddynya soal bisnis.
"Wah, ketiga putra anda semua tampan-tampan. Pasti banyak wanita yang mendekati mereka." kata Flora.
"Tentu saja, daddy dan mommy mereka tampan dan cantik. Kalau soal wanita yang mendekati sudah dipastikan memang banyak, hanya saja mereka bertiga sangat pemilih." kata Kae sambil tersenyum.
"Apakah mereka belum mempunyai kekasih?" tanya Flora lagi.
"Helen, apakah kamu tertarik pada mereka?" tanya Madeline, membuat wajah Helen dan Flora langsung berubah pias, tidak menyangka akan mendapat pertanyaan langsung seperti itu.
"Grandma, mana ada wanita yang tidak tertarik pada mereka berdua tapi rasanya Nico terlalu muda untuk Helen." Sahut Gissele dengan sengaja.
"Gissele, jangan menggodaku." kata Helen dengan nada manja dan malu.
Para wanita tertawa membuat Frans yang sedang mengikuti pembicaraan Lazar tentang rencana bisnisnya, menoleh dan bertanya, "Ada apa? Mengapa tertawa?"
"Helen malu, Gissele menggodanya." jawab Madeline.
"Menggoda apa?" tanya Kevin.
"Apa lagi jika bukan tentang ketiga putra kita yang tampan." Kata Kae.
Helen mencuri pandang pada Alex yang hanya melihat mereka sekilas sebelum mengeluarkan telepon genggamnya.
"Wah, kalau seperti kata Gissele, kelihatannya Helen harus kecewa karena Alex sudah punya wanita kesayangannya." Kata Medeline, "Lex, mengapa tidak kamu bawa malam ini?"
Alex mengalihkan tatapannya dari telepon genggamnya pada grandmanya, "Dia sedang tidak enak badan grandma." jawab Alex singkat.
"Lho, sakit apa?" tanya Kae dengan nada kuatir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Sweet
Roman d'amourCeline dan Gissele adalah dua anak yang besar disebuah panti asuhan, bersahabat dan saling mendukung. Celine mencari jati dirinya karena amnesia yang dialami dia tidak mengetahui siapa orangtuanya sedangkan Gissele ditolak oleh keluarga orangtuanya...