Part 69

3K 303 22
                                        

Sidang pertama Gosh Tucker mulai digelar, kedatangan Alex dan Celine Walter dengan didampingi Nico Walter tentu saja menjadi incaran para awak media yang sudah mengetahui siapa sebenarnya istri dari Alex Walter, yang berlomba untuk meminta keterangan, untung saja pengawalan yang diturunkan bisa membebaskan mereka dari para awak media dan masuk kegedung pengadilan.

Malam sebelum sidang, Celine dan Alex diminta datang kerumah Madeline dimana semua anggota keluarga berkumpul dan memberinya dukungan, membuat ibu muda yang sedang mengandung itu terharu sampai menitikkan airmata. Celine sama sekali tidak menyangka jika keluarga barunya begitu sayang dan peduli padanya, dia hanya akan menjadi saksi dan menghadiri sidang orang yang menyebabkan kematian daddynya, tetapi mereka memperlakukannya seperti akan menghadapi ujian berat.

Fin menurunkan beberapa pengawal untuk mendampingi Celine, walau sebenarnya dia yakin Alex pasti akan menjaga istri kesayangannya itu, tetapi tetap saja menurunkan tambahan beberapa orang lagi membuatnya lebih tenang, karena dia juga menyayangi istri dari bosnya itu.

Edgar juga tidak mau kalah, dia menghubungi Celine, bahkan putrinya Gina juga memberi Celine semangat dan dukungan, membuat Celine benar-benar terharu dengan kepedulian semua orang-orang yang bisa dikatakan baru dikenalnya.

Alex mengatakan padanya jika semua itu karena doa dan dukungan dari orangtuanya yang diwakilkan oleh mereka, kata-kata yang membuat Celine bisa lebih tenang menghadapi sidang dimana dia harus menjadi saksi dan tentu saja harus bisa mengontrol emosinya.

Celine menatap Tucker yang dibawa masuk kedalam ruang sidang dan menyadari pria itu juga menatapnya dengan kemarahan.

"Kelihatannya istrimu kembali memancing emosi lawan hanya dnegan kehadiran dan tatapannya." Bisik Nico pada Alex.

"Dia bukan terpancing tetapi dia mendendam pada kami." balas Alex, dan meraih tangan Celine untuk digenggamnya.

"Kelihatannya kamu harus mengawasinya." Bisik Nico lagi dan Alex hanya mengangguk, lalu berbisik pada Celine, "Jangan terpancing dengan tatapannya."

"Tatapannya penuh kebencian tetapi mengapa aku merasa tatapanmu lebih mengerikan darinya." Jawaban Celine membuat Nico ingin tertawa.

"Aku juga merasakan hal yang sama, tatapannya bisa terbaca tetapi tatapan suamimu ini sama sekali tidak bisa terbaca." Kata Nico. Celine mengangguk dan Alex hanya menggeleng mendengar komentar kedua orang disampingnya yang masih sempat bercanda padahal sebelumnya Celine merasa tegang.

Celine tertawa kecil sambil menutup keningnya, "Maaf." Bisiknya, dia tahu Alex tidak akan marah padanya tetapi tetap saja dia meminta maaf untuk menyelamatkan keningnya.

Tucker semakin kesal saat melihat musuhnya tertawa, dan dia yakin mereka sedang menertawakannya. Keinginan untuk segera keluar dan melakukan pembalasan semakin kuat, dia tidak boleh membuang-buang waktu lagi karena saat ini adalah kesempatan saat mereka merasa menang dan mulai lengah.

Pengacara Tucker mendesak Celine saat duduk dikursi saksi, berusaha menjebak Celine dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak, untung saja sebelumnya Celine sudah berlatih bersama Nico dan timnya untuk menjaga segala kemungkinan.

Celine bisa bertahan dan saat giliran penuntut yang mengajukan pertanyaan, Celine sudah lebih mantap dan percaya diri, sehingga semua pertanyaan bisa dijawabnya dengan tenang.

Tucker yang mendengar kesaksian Celine benar-benar terkejut, dia tidak menyangka jika Julius menanamkan prototype temuannya pada putrinya sendiri dan menyimpan berkas pentingnya hanya di kotak surat yang sama sekali tidak diduganya. Tucker berpikir jika Julius memang sudah gila, dia lebih rela temuannya hilang dan dimusahkan daripada dinikmati dan menghasilkan banyak uang, dan semakin gila karena menjadikan putrinya boneka percobaan, tetapi sekarang dia bisa melihat bukti nyata keberhasilan penelitan itu, dan membuatnya harus segera mencari cara bisa keluar dari tahanan.

Love Is SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang