Entitled01

202 21 3
                                    

My Moca..


..book 2_




╭─────────────────────╮
✵START✵
╰─────────────────────╯





░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░
░░░░░░░░░░loading.....░░░░░░░░░░
░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░

.

.

.

preparing..

.

.

╭⸻⸻⸻⁂⸻⸻⸻╮

Bats! 

Anak-anak panah itu melesat cepat. 

"Li_" Seseorang memeluk gadis itu erat.

Eklis segera menembak dengan cepat 3 orang itu tepat pada leher mereka, dan 3 orang lainnya. Sementara sosok yang terlihat memimpin dengan corak kain kemerahan terlihat mengurungkan panahnya, menyuruh mereka untuk mundur. Berlari dan bersembunyi di bebatuan gurun. 

"Li-" Suara gadis itu bergetar hebat "-eru" Badan Eli menghalangi tubuh kecilnya dengan sempurna. "Tidak.." Tangan Moca meraba darah dan batang panah ketika hendak memeluknya.

Moca memundurkan kepalanya, berharap wajah yang ia temui itu bukan kakaknya. Wajah Liel menatapnya tersenyum pedih. 

Air matanya tumpah. 

"Mo_ ca.." tangannya bergerak meraih gadis itu. Gadis itu mengambil tangannya, menempatkannya pada wajahnya. "H_" cairan merah yang memaksa keluar itu memotong ucapannya, "Hidup_lah untukku Moca.." Gadis itu menggeleng, "Ikut" sesengguknya, Ia mengambil pedang yang ada disampingnya. Ia tau hidupnya tidak akan berarti tanpa pria itu. Mengakhirinya adalah yang terbaik. 

"Moca.. tolong_ permo_honanku.." 

Perkataan itu membuatnya dilema. Ia menggeleng, menangis keras. 

"Liel! Lielll! Uwaah!" Ribuan kata terlintas di benaknya, tetapi hanya tangis yang semakin keras. Eli bersandar pada bahu Moca. Sementara gadis itu memeluk erat lehernya. 

"Aku sayang Moca." 

Tubuhnya menjadi lemas dan berat. 

Gadis itu berteriak, meraung, ia rela kehilangan pita suaranya, semuanya kalau itu bisa membuat dunianya kembali. 

Tangis yang tidak berhenti.
Monice10.

Aku ingin ia menemukan kebahagiaan seperti saat aku menemukan dia.

Selamat tinggal, Malaikat kecilku.

╰⸻⸻⸻━⸻⸻⸻╯

My Moca II : MoniceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang