Entitled56

42 7 4
                                    

Kasus yang ada di perbatasan timur sudah tenang dan tidak lagi menimbulkan keributan. Berita tentang Ruiz yang datang secara pribadi ke perbatasan tidak tersebar luas dan hanya menjadi rumor kecil-kecilan. Kasus itu sudah tidak lagi menjadi perbincangan sejak berita Duke membunuh istrinya sendiri di ruangan istana menyebar dan menjadi topik utama. 

Setelah hari pemakaman Naomi George diadakan barulah Tuan George dihadapkan ke persidangan di pengadilan. Saksi adalah Putri Ai dan Monice sendiri lalu terdakwa adalah Tuan George dan Mira. 

Tentu saja, persidangan tidak berjalan mulus tanpa cobaan. 

"Gadis itu!! Ini semua karena gadis itu!! Kenapa ia belum mati juga?!" 

Putri Ai justru dengan tangguh menyatakan, "Saya tahu Monice adalah anak kandung dari Duke George dan adik dari Eli George." Berita itu membuat geger baik pendengar dan hakim agung sendiri. 

Hakim agung mendengar pembelaan dan alasan-alasan duke mengapa ia menargetkan gadis kecil yang ternyata anak kandungnya sendiri sebagai subjek pembunuhan selama beberapa kali. 

Para pendengar yang mendengarnya mendengus. Mereka bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Mereka tidak tutup mata. Apalagi setelah melihat Monice yang tersentak mendengar suara keras duke. Sesuai dengan saran Ai, Monice menceritakan apa saja usaha duke untuk membunuhnya. Kebenaran tentang kematian Eli juga terungkap di depan hakim agung. 

Saksi yang berhasil Ai undang adalah pelayan lama keluarga George, Sarah, dan Eklis. Mereka menyatakan sejujurnya di depan hakim. Penjelasan mereka runtut dan itu dipercayai oleh hakim. Masalahnya, semua saksi itu masih belum bisa membuat Tuan George diam, ia masih terus menyalahkan gadis yang duduk di sebelah Ai. 

Hukuman mati dijatuhkan barulah Tuan George mati kutu. 

Mira sebagai anak angkat yang dibesarkan oleh Tuan George. Hukumannya adalah ia tidak akan menjadi seorang lady dari seorang duke. Gelarnya turun menjadi seorang baronet karena masih ada kekayaannya orangtuanya yang jatuh menjadi miliknya padanya. Itu juga karena Monice menolak menerima satu peserpun ganti rugi dari milik duke. 

Mira ikut menyalahkan Monice. Sederhana, kedua orang tuanya mati karena Monice, kakaknya juga meninggal karena Monice. Pangeran Ji menyukai Monice, Kak Ai yang tadi memihaknya ikut beralih menyanding Monice. Posisi Ratu yang seharusnya jadi miliknya jatuh ke tangan Monice. Monice adalah kesialan terbesar dalam hidupnya. Ia merasa bersalah pernah menaruh simpati dan pernah menyanjungnya. 

Mira tidak bisa melihat dari sudut pandang Monice. Ia hanya menilai berdasarkan hati dan pikiran dangkalnya. 

Eksekusi dilaksanakan secara terbuka di musim dingin. Reputasi keluarga Duke George anjlok menyentuh batuan laut. Orang-orang baik bangsawan sampai rakyat biasa dapat menonton proses eksekusi itu. 

Ai duduk menonton di kursinya. Monice hanya duduk disebelahnya karena Ai memintanya. 

Slash! 

"Mh." Monice menoleh melihat Ai yang mengerang memegang lehernya. "Tuan Putri.. Anda baik-baik saja?" 

Monice segera berdiri memeriksa Ai. "Paman.." Monice ingat cerita Yang Mulia Raja tentang masalah Ai sewaktu kecil, ia jadi khawatir, "Tuan Putri?" 

Ai tidak tahu kalau ternyata ia pernah menonton hal yang sama ketika ia masih kecil.

 Apa ini..? Ingatan itu diputar cepat di kepalanya, hal-hal yang ia lupakan. 

"A_ah.." Ai meremat kepalanya yang begitu pening. Ia menatap ke arah Monice dengan wajahnya yang pucat, terima kasih. "Tuan Putri!" Ai kehilangan kesadarannya! 

My Moca II : MoniceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang