Entitled40

50 7 12
                                    

Ji berjalan menuju kediaman Ratu yang dijaga oleh pengawal. "Yang Mulia Ratu, Pangeran Ji datang." 

Pintu yang dijaga oleh pengawal bawahan Ai itu kemudian dibuka. Ji melangkah masuk, melihat kondisi Ibunya.. yang tidak buruk. Hanya duduk di sofa tanpa melakukan apa-apa. 

"Yang Mulia Ratu, bersiaplah saya akan mengirim Anda bersama dengan Monice ke Istana Musim Panas besok." 

"Hm." Ratu mengiyakan tanpa niat, ia tidak berniat melawan. Toh kedua anaknya sudah tidak lagi mendengarkan ucapannya. Namun, ia tetap memikirkan persaingan keduanya yang tidak sehat, "Jadi, kau akan berada disini sendirian? Apa tidak berbahaya?" Bahkan, Ratu sendiri tidak yakin kalau Ji bisa melakukannya sendirian. 

Ji tidak merespon pertanyaan ibunya, "Ini surat dari Monice.." Ji meletakkan surat itu di meja sofa, memasang wajah acuh tak acuh. "Kalau begitu saya pergi dulu."

"Ji" Panggilnya ketika Ji hendak membuka pintu. Menghentikan langkah Ji meskipun ia tidak menoleh. 

"Terima kasih." Mengirimnya ke Istana Musim Panas hanya akan membebastugaskan dirinya dari pekerjaan istana untuk sementara waktu, tidak mengurungnya. 

"Anda bisa sampaikan terima kasih itu pada Monice sendiri." Ji membuka pintu dan berjalan keluar. Ia masa bodoh dengan perlakuannya yang bisa dibilang cukup kasar pada ibunya sendiri. 

Melihat surat yang ada di mejanya, Ratu mengambilnya dan berjalan ke meja. Ia duduk, membuka surat yang memiliki aroma coklat dan membaca isinya. 


Kepada Yang Mulia Ratu, 
yang begitu pemurah kepada rakyat Emeria. 

Sesuai dengan perjanjian yang dibuat ketika saya dikirim untuk menyambut Pangeran Hora. Saya akan meminta empat permintaan. 


"Empat?" Ratu tidak merasa ia berjanji untuk mengabulkan empat. 


-- Tuan Putri Yo Ai menjadikan kecemburuan kekasih Pangeran Hora sebagai alasan untuk menculik saya. Seharusnya saya meminta lima sebagai pertanggungjawaban dari putri Yang Mulia, tetapi saya mengabaikannya karena tidak ingin memanfaatkan kemurahan hati Yang Mulia. 


"Hah." Ratu mendengus membaca tulisan Monice. 


1. Yang Mulia Ratu tidak memberi dukungan pada Putri Yo Ai sama sekali. 
2. Yang Mulia Ratu tidak mencampuri urusan Pangeran Ji dan memainkan emosinya. 
3. Perlakukan nyawa saya lebih berharga daripada nyawa Yang Mulia. 
4. Saya mengusulkan pada Pangeran Ji untuk membawa Yang Mulia ke Istana Musim Panas yang lebih tenang, jangan menolaknya. 

Saya ingin meminta satu lagi.. Pangeran Ji menyuruh saya untuk tinggal di Istana Musim Panas. Saya tahu saya bukan seseorang yang pantas tinggal di istana. Meskipun begitu saya berharap Yang Mulia tidak berbuat nakal ataupun berniat jahat kepada saya nanti.

Kreditor,
Monice Kannelite.


Ratu tertawa kecil membacanya, "Jadi dia meminta lima?"

Mengingat gadis itu hanya datang untuk melaporkan informasi dan mengambil berkas di ruangan. Monice tidak pernah berbicara lebih dari seperlunya dan keluar masuk tanpa ekspresi yang spesial kecuali imut. Di surat yang ia baca, ada kepribadian Monice. "Nakal." 

"Hmm." Ratu mendekatkan kertas itu ke hidungnya. "Ji memilih perempuan dengan baik." 

.

My Moca II : MoniceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang