Monice yang menata dan mengoreksi kembali data-data. Ji dibantu dengan Andrass mengerjakan tugas luar ruangan. Namun, ketika cuaca tengah baik, ia membawa Monice untuk diperkenalkan pada kenalannya.
Tidak butuh waktu lama, nama Monice sudah menyebar di kalangan bangsawan. Gosip dan rumor kecil tentang gadis yang menjadi pengawal Pangeran Ji itu mulai terdengar.
"Lady Monice! Bravo-bravo!" Seorang wanita bertepuk tangan, "Gerakan Anda begitu mulus hari ini! Anda berlatih dengan baik.. tidak heran Anda adalah pengawal anggota keluarga kerajaan!"
Monice tersenyum canggung, ia berusaha tidak berlatih dan melakukannya asal-asalan. Kenapa masih dibilang bagus juga?
Ia mengulang berlatih dansa setelah sekian lama ketika Sarah mengajukan sarannya pada Pangeran Ji. Sarah ingin ia menghadiri pesta debutante. Pesta debutante di Emeria adalah pesta musim gugur dimana para muda-mudi aristokratik yang telah memasuki masa remaja dan belum menikah saling bertemu dan berkenalan.
Posisi gereja hampir sama pentingnya dengan posisi keluarga kerajaan. Oleh karena itu, orang yang mendapatkan nama gereja dianggap orang khusus dan pangkatnya disejajarkan dengan bengsawan kelas empat/count.
Monice bahkan menyatakan keberatannya pada Ji. Ia tidak ingin tampil di acara debutante yang menurutnya tidak begitu penting. "Memangnya semua bisa sesuai keinginanmu? Kau tidak mau datang lalu kau bisa melakukannya?" Monice menghela napas panjang mendengar jawaban Ji.
Sementara Ji dengan Andrass baru turun dari kereta kuda dan berjalan masuk istana, "Andrass, umur Monice.. dihitung 14 sejak tanggal berapa?"
"Kau tanya hari ulang tahunnya?" Andrass berjalan agak di belakang Ji, "Tidak ada yang tahu, ia sendiri juga hanya menambahkan satu ke umurnya setiap tahun berganti."
"Toh Eli selalu membawakannya hadiah ini itu tidak perduli harinya.." Andrass kembali berpikir, "Ah! Sarah pernah menyamakan tanggal ulang tahun Eli dan Mo bersamaan." Selesai mengatakannya ia mengangguk kemudian menatap Ji.
"Omong-omong, rumor kalau kau dijodohkan dengan Lady Mira George, apa itu benar?"
Ji menghela napas mendengarnya, setengah sadar mempercepat langkahnya. "Memangnya itu urusanmu?"
"Tentu saja, aku kira kau begitu peduli kepada Mo karena kau menyukainya. Oho, baik-baik dengan Mira, Pangeran Ji~"
Ji memutar matanya malas, berjalan sebentar kemudian berbalik, menatap Andrass tajam dan mengambil napas, "Tidak ada kesempatan bagi Monice untuk menyukaimu meskipun kau menyukainya!"
".... hidih! Siapa juga?!"
"Hah.. wajahmu sudah memerah terlebih dahulu sebelum kau mengelak." Ji menggeleng sambil berbalik.
"M_mana mungkin!" Andrass meringis kesal, sambil menghentakkan tangannya.
"Lalu? Wajahmu memerah karena aku menatapmu?" Sudut bibir Ji terangkat merasa Andrass terlalu mudah dikerjai.
"Haah?! Anda dari kriteria pertama saja sudah tidak memenuhi!"
"Kriteria pertama? Perempuan?"
"Manusia!"
"Aish! Kau anggap aku apa selama ini?"
"Makhluk Agung, Keluarga Kerajaan Emeria dengan Kehormatan Tinggi dari Timur ke Barat." Ji berhenti berjalan, menatap Andrass dengan aneh dan kesal. "Kau pergi saja, aku tidak ingin melihatmu lagi hari ini." Ia melanjutkan jalannya meninggalkan Andrass yan menuruti perkataan Ji.
Ji berjalan masuk ke ruangannya. Memeriksa mejanya kemudian berdiri menghadap ke luar jendela. Mengingat percakapannya dengan kedua orang tuanya beberapa hari yang lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Moca II : Monice
FantasySeorang gadis yang kehilangan, tidak berharap sebuah akhir yang bahagia, ia ingin akhir yang secepatnya. Tapi seseorang mengikat dirinya tetap tinggal, "Aku tidak akan memaafkan dunia, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kalau aku kehilangan ka...