Entitled60

58 7 10
                                    

Thea.. yang diangkat menjadi seorang baronett oleh ratu, kini bertugas menjaga Monice seharian. 

Suasana para pelayan dan prajurit istana memancarkan kegembiraan tahun baru. Raja dan ratu tentu saja memilih ikut berbahagia di depan rakyat mereka, menghilangkan Monice dalam pikiran mereka ketika bekerja. Ji di bantu Andrass melakukan pekerjaan mereka, Ji tidak bermalas-malasan, tapi juga tidak terlihat bersemangat melakukan tugasnya. Andrass hanya berharap Monice cepat pulih sehingga Ji bisa kembali hidup seperti dulu. Sekarang ini, apapun kekonyolan yang ia buat tidak mampu membuat Ji tersenyum. Ia justru akan menyeringai sadis mengatainya bodoh. 

Menyelesaikan pekerjaannya, Ji berjalan pelan menuju kamarnya. Padahal ia ingin melepaskan penat menuju kamarnya, tapi rasanya bebannya bertambah semakin berat semakin ia melangkah ke kamarnya. "Apa aku minta kamar baru saja?" Ji bersandar di samping pintu kamarnya. 

Ia menghela napas. Gadis yang terbaring di ranjangnya itu.. seperti boneka. Ia ingin mengajaknya mengobrol tapi gadis itu tidak merespon. Ia menyuapinya obat hanya semakin disadarkan kalau gadis itu tidak baik-baik saja. 

Ia menarik napas panjang dan menghembuskannya. Membuka pintu pelan. "Pangeran Ji." 

Hatinya langsung meleleh mendengar suara lembut Monice. Ia melihat Monice tengah duduk di sofa, meletakkan buku yang tengah ia baca. 

Tidak terlihat sakit, gadis itu tersenyum lebar dan berdiri, membuka kedua tangannya lebar. Gadis itu menunggunya! 

"Monice!" Ji memeluk Monice erat, menggendongnya, menciumnya. 

Monice sekarang tahu, Ji tidak akan meninggalkannya. Ia juga tidak mau meninggalkannya. Kalau bisa ia ingin waktu berhenti detik ini, selamanya. 

"Aku mencintaimu, Ji." 

Perkataan itu membakar hati Ji. Ia menatap Monice, mencium tanda lahir di bawah mata kirinya. Mencium lehernya, ia ingin memakan Monice sepenuhnya. 















.

.

Para pemuda di istana prajurit bisa melihat tanpa kehadiran Monice dan kehilangan Rey, Sarah terlihat tidak bersemangat. Mereka mencoba melakukan candaan dan mengikutkan Sarah dalam perbincangan, tapi wanita itu kadang lebih memilih untuk masuk ke kamarnya dan mengurung diri. 

"Sarah" Monice menerima panggilan Sarah yang mengajaknya bertemu di balkon istana prajurit. Ji tidak meninggalkannya, kesehatannya semakin membaik, dan ia merasa hubungannya dengan Sarah bisa kembali seperti dulu. 

"Matahari sudah terasa lebih hangat, salju pasti akan mulai mencair bulan ini..," ucap Monice menjejeri Sarah dan melihat pemandangan sinar matahari yang kekuningan. 

My Moca II : MoniceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang