"Janganlah kamu merasa puas dengan kemampuanmu, karena setiap manusia pasti memiliki minat dan bakat yang berdeda"
...
"Kak" panggil seseorang sampingnya.
Aleena menoleh,"Apa?" tanyanya sambil melihat seorang laki-laki di sampingnya ini.
"Lo tau ini ga?" tanyanya,adik kelas Aleena yang duduk di sampingnya. Aleena melirik ke soal yang di tunjuk olehnya. Ia berpikir sejenak lalu menganggukan kepalanya.
Terlihat matanya yang berbinar,"Serius Kak?" tanyanya dengan suara sedikit kencang hingga guru pengawas menoleh mencari sumber suara namun dengan cepat dirinya diam seolah tidak terjadi apa-apa.
Sontak Aleena pun terkejut dengan reaksi adik kelasnya ini,sama dengannya Aleena kembali mengerjakan soalnya saja yang masih belum selesai,namun tidak lama kemudian adik kelasnya ini menyenggol tangan Aleena sambil berbisik,
"Kak,apa jawabannya" tanya pelan
Aleena memutar bola matanya,"B" jawabnya singkat,
Lalu kembali mengerjakan soalnya lagi hingga selesai. Aleena sudah menyelesaikan ujiannya walau masih ada waktu sekitar 15 menit lagi ia gunakan untuk mengecek kembali jawaban yang sudah ia pilih.
Waktu ujian pelajaran pertama sudah habis,mereka semua di beri kesempatan untuk istirahat terlebih dahulu selama 20 menit setelah itu melanjutkan ujian pelajaran kedua.
"Kak" panggilnya,Aleena menoleh sambil mengambil buku dari tasnya yang sebelumnya ia ambil dari depan kelas.
"Makasih ya" katanya sambil tersenyum ramah,Aleena hanya menganggukan kepalanya sebagai balasan.
Lelaki ini yang berperan sebagai adik kelas Aleena menggaruk tengkuk nya karena bingung harus berbicara apa lagi,
"Oh iya Kak,kita belum kenalan" ucapnya, "Gua Agantara,biasa di panggil Aga,kalau Kakak siapa?"lanjutnya sambil menyodorkan tanganya untuk bersalaman.
Aleena kembali menaruh buku catetan itu ke atas mejanya,"Udah tau" Sahutnya singkat,lalu kembali membaca buku.
Aga mengerutkan dahinya,karena ia rasa belum memperkenalkan diri,"Kakak tau dari mana?" tanyanya heran.
Aleena menghela nafas lalu menatapnya sejenak lalu menoleh pada lembar identitas yang tertempel di atas meja yang di tempati Aga,Aga mengikuti arah pandangnya dan matanya membulat jujur ia lupa kalau ada identitasnya yang tertempel di meja.
Aga menepuk dahinya membuang muka,"Bego banget sih Ga.."cicitnya pelan, Aleena yang mendengarnya pun terkekeh,saat Aga kembali menoleh padanya dengan cepat Aleena kembali melihat pada bukunya sambil menyembunyikan tawanya.
"Tapi kan ga enak Kak kalau ga kenalan langsung" elaknya,
Aleena menoleh lalu menyodorkan tangannya untuk bersalaman,"Aleena,terserah mau panggil apa" katanya,
Sontak Aga terkejut lalu dengan cepat menerima tangan Aleena,"Aga,panggil Cantik boleh?" tanya Aga sambil menggodanya.
Aleena melepaskan tangannya lalu kembali membaca Bukunya,"Yang sopan!" serunya.
Aga terkekeh,"Yaudah Kakak Cantik" ujarnya,Aleena memutar bola matanya jengah.
"Woi Ga! Betah banget!" jerit temannya dari depan pintu kelas,
Aga menoleh,"OTW!" sahutnya,lalu pamit pergi.
"Kak Cantik,gua keluar dulu ya" pamitnya lalu menyusul temannya,sedangkan Aleena mengacuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Teen FictionSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...