45

13 2 1
                                    


"Akankah mudah menjalankan ini dengan awal mula yang sudah melelahkan"

...

Aleena tersenyum,"Mungkin.."

Tiba-tiba ada suara klakson dari belakang mereka,sontak mereka berdua kaget lalu reflek menoleh kebelakang.

"Ayo" ajak Fahmi,di balas dengan anggukan Deolin.

Sebelumnya Deolin menoleh terlebih dahulu pada Aleena,dengan senang hati Aleena mempersilahkan Deolin untuk pulang terlebih dahulu.

"Len gua duluan yaa" pamit Deolin yang sudah menaiki motor putih milik Fahmi.

"Okeyy,grab gua juga bentar dateng" sahutnya, Deolin mengangguk kecil.

"Mi jangan ngebut! Anter sahabat gua selamat sampai tujuan jangan sampai ada lecet sedikit pun! Kalau ada awas aja.." serunya.

"Siapp,tenang aja Len.." sahut Fahmi.

Deolin yang mendengarnya terkekeh,"Ahahha,apaan sih Len emang gua anak kecil apa?" ujar Deolin dengan tersisa kekehannya.

Aleena juga terkekeh mendengar ujaran Deolin,"Ahaha,yaudah ati-ati yaa"

"Yaudah Len duluan yaa" pamit Deolin.

Motor Fahmi pun meninggalkan area sekolah,Aleena memperhatikannya hingga punggung Deolin sudah tidak terlihat lagi oleh pupil matanya.

Setelah menunggu kurang lebih 5 menit dari kepergian Deolin dan Fahmi akhirnya ojek online yang Aleena pesan datang.

Saat Aleena ingin menaiki motor ojek onlinenya tanpa sengaja matanya melihat objek yang sudah tidak asing lagi baginya,namun masih tetap terasa sesak saat melihatnya. Siapa lagi kalau bukan motor Vino yang baru saja keluar dari gerbang dengan Friska di jok belakangnya.

***

Aleena menjatuhkan badannya ke atas ranjang dengan tasnya yang ia taruh sembarangan, hari ini cukup melelahkan tubuhnya terutama otaknya karena terlalu banyak berfikir.

"Cape banget deh hari ini"

"Pagi-pagi udah dapet seminar yang tak berfaedah"

"Siangnya di sajiin pemandangan orang bucin"

"Sorenya dapet celotehan yang agak ga mengenakan"

"Belum lagi objek yang beberapa hari ini sering Lena liat,walau udah sering tapi masih tetep sesek diliatnya.."

Lirihnya pelan sambil menatap langit-langit kamarnya.

Ia mendengus,"Hufft"

Berusaha untuk menetralkan kembali pikirannya. Sudah merasa tenang ia pergi ke dalam kamar mandi untuk membersihkan seluruh badannya agar kembali fresh lagi.

Setengah jam yang lalu Aleena sudah rapih dengan baju santainya dan sudah melakukan kewajibannya yaitu melaksanakan sholat ashar.

Aleena yang baru saja ingin berleha-leha di atas ranjangnya,namun tiba-tiba ada panggilan masuk dari Rangga,Aleena mengerutkan dahinya jujur saja sekarang ia sedang malas berhubungan dengan Rangga mengingat kejadian tadi pagi di kelasnya.

Whatsapp Call
Kak Rangga

Mau tidak mau ia menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilannya.

"Halo,kenapa Kak?"

"Waalaikumsalam"

"Assalamualaikum,ada apa Kak?"

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang