"Tantangan ialah hal yang menarik, hingga mau tidak mau harus dilakukan, namun terkadang sangat sulit untuk melakukannya, tapi
tentu ada banyak cara untuk menyelesaikannya"
..."Enak aja, buat lo aja dengan senang hati gua kasih ke lo!".
Dengan sisa-sisa tawanya Aleena mengajak Deolin untuk pergi ke lapangan indor yang akan di adakan di sana perlombaannya,karena sebentar lagi akan di mulai acaranya.
Saat mereka berdua memasuki lapangan sudah ramai sekali di penuhi oleh para pendukung yang sudah menempati tribune di lapangan indor SMA GARUDA. Mereka berdua berdiri sejenak melihat ke setiap sudut tribune mencari tempat yang kosong.
"Ck, lu sii segala beli minum dulu di kantin" geram Deolin sambil melirik Aleena sinis,
Aleena hanya terkekeh,"Heheh,dari pada nanti haus kan ribet harus keluar lagi dari sini" cetusnya memberi alasan lalu matanya kembali menjelajahi area tribune.
"Ah itu kosong" ucapnya sambil menunjuk bangku yang kosong di tribune kiri atas.
Deolin yang melihatnya juga langsung menarik tangan Aleena pergi ke bangku kosong itu karena takut keburu ada yang menempatinya. Setelah sampai mereka duduk dengan tenang tidak lama kemudian perlombaan pun di mulai setelah mendengarkan beberapa pembukaan dari kepala sekolah dan perwakilan guru dari sekolah yang di undang.
Dalam babak pertama ini SMA GARUDA melawan SMA ARWANA, kedua tim ini memasuki lapangan kemudian kini kapten dari kedua tim saling berhadapan di antaranya ada wasit yang memegang bola untuk di lempar
Aleena melihat kedua orang yang sedang berhadapan di tengah lapangan itu tepatnya di hadapan David yang dimana sebagai kapten tim basket SMA GARUDA,ia baru saja mengetahuinya,
"Rey? Jadi dia kapten tim basket SMA ARWANA sekarang? keren sii,dia udah bisa keluar dari zona nyamannya" gumamnya dalam hati sambil memperhatikannya.
"Len ternyata dia kapten Basket SMANA" kata Deolin, namun di acuhkan oleh Aleena,
Deolin mendengus,"Oi Len, Lenaa" panggilnya
Deolin yang tiba-tiba memanggil namanya membuat ia tersadar dari lamunannya, "Kenapa sih Lin.."
"Lo yang kenapa? Gua panggil-panggil jugaa" ujar deolin kesal karena sedari tadi ia di acuhkan.
Aleena terkekeh, "Heheh,sorry tadi lo ngomong apa?"
"Ngga tadi gua cuma bilang kalau si Reynand ternyata kapten Basket SMANA, ga ngira sii gua kalau orang kaya dia jadi kapten" katanya
"Jangan gitu, dia baik kok ya emang agak dingin sii"
Deolin menatap Aleena tajam menyelidiki perkataannya mencari kebenaran,
"Jangan-jangan lo suka ya sama dia?!" tanyanya ditekankan di setiap katanya
Dahi Aleena berkerut dan sedikit terkejut atas pertanyaan yang Deolin tanyakan,
"Apaan sih Lin ya nggalah.."
"Abisnya dari tadi lo liatin dia"
"Ngga gua liatin si David" katanya asal ucap bermaksud untuk mengalihkan pembicaraan namun ia malah mengucapkan hal itu, yang ada Deolin akan memperpanjang urusannya.
Deolin langsung menatapnya lebih tajam karena kaget dengan perkataannya, "Oh my god, hati lo dah ilang Len? Inget tuh sahabat lo si Naia" sahutnya sambil menunjuk ke arah samping kanan yang cukup jauh darinya namun masih bisa terlihat dimana Naia duduk dengan teman-temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Novela JuvenilSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...