"Apa aku harus pergi dan menghilang di kehidupanmu?
Andai saja aku bisa.."- Aleena -
..."Lin gua duluan yaa,gua baru inget mama gua nitip bahan kue,bye" kata Aleena beralasan dan segera pergi menuruni anak tangga.
Vino yang melihatnya merasa khawatir pada Aleena sampai akhirnya Friska memanggilnya karena beberapa menit yang lalu ia di acuhkan oleh Vino yang tadi sedang melihat Aleena yang berada di pintu bersama Deolin yang masih mengambil foto.
"Vin..Arvin lo liatin apaan sih?" tanya Friska penasaran dan hampir saja Friska menoleh untuk melihat dengan cepat Vino mengalihkan perhatiannya dan Deolin segera mengumpat di balik pintu. Dan karena tugasnya sudah selesai ia langsung menuruni tangga untuk pulang.
Disisi lain Aleena sedang berjalan menyusuri koridor yang sudah sepi sambil pikirannya yang bercampur - campur sampai ia memukuli kepalanya dan mengomeli dirinya sendiri.
"Aleena..kenapa sih lu bodoh banget!"
"Kenapa gua harus ada disana!"
"Harusnya gua ga turutin kemauan Olin"
"Jangan nangis yaa gua pasti kuat!"
"Okeyy jangan nangis"
"Ini emang kesalahan gua,jadi gua harus bisa nanggung resikonya"
Sampai pada Akhirnya ia sudah berada di gerbang sekolah menunggu ojek onlienya yang sudah ia pesan tadi.
Tiba - tiba motor Deolin pun sudah berada di sampingnya,"Loh Len belum pulang?" tanya Deolin
"Belum ini lagi nunggu Grab nya belum dateng bentar lagi sii" jelas Aleena berusaha biasa saja seolah - olah ga terjadi apa - apa.
Deolin mengangguka kepalanya,"Hm yaudah ati - ati gua duluan yaa" kata Deolin,Aleena menganggukan kepalanya.
Dan Deolin pun pergi meninggalkan Aleena sendirian di depan gerbang dan beberapa menit kemudian ojek online yang Aleena pesan datang.
"Kak Aleena ya?" tanyanya
"Iya" sahut Aleena
Abang ojek online memberikan helmnya,"Nih kak helmnya" katanya
Aleena memakai helmnya dan ketikan Aleena ingin menaiki motornya di waktu yang bersamaan retina mata Aleena melihat motor Vino yang berjalan ke arah gerbang sekolah.
Denga cepat Aleena menaiki ojek onlinenya dan meminta untuk segera menjalankan motornya.
"Udah bang ayo"
"Siap kak"
Di pertigaan yang tak jauh dari sekolah,motor ojek online Aleena berhenti karena adanya lampu merah dan tiba - tiba motor Vino berada di sebelah motor ojek online yang Aleena naiki. Dan ujung mata Aleena melihat tangan yang melingkar di perut Vino yang sudah Aleena duga itu tangan pacar barunya.
Lampu merah pun sudah berganti menjadi warna hijau selama itu Vino tidak menyadari keberadaan Aleena yang berada di sampingnya. Dan benar saja yang duduk di belakang vino ialah Friska yang sudah menjadi pacar Vino saat ini. Aleena melihatnya karena motor Vino berjalan lebih dahulu dari pada motor ojek online yang Aleena naiki ini.
Tidak butuh waktu yang lama karena jalanan lancar sore ini. Aleena turun dari ojek onlinenya dan langsung masuk ke rumah.
"Assalamualaikum.." salam Aleena biasa seolah - olah tidak ada yang terjadi.
"Waalaikumsalam,Eh udah pulang.." sahut Reina yang kini sedang berada di dapur.
"Mah,Lena ke kamar yaa" kata Aleena dan langsung mendapat anggukan Reina yang sedang sibuk di dapurnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Teen FictionSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...