51

12 4 0
                                    


"Keputusan yang berat berhasil ku lalui, namun perasaan yang tercatat belum berhasil ku lakui"

...

"Ada apa Len? Kayanya ada sesuatu yang mau kamu sampein?" tanya Rangga pelan,Aleena menoleh menatap mata Rangga.

"Kamu udah tau keputusan kamu?" lanjut Rangga mengira,Aleena kembali mentap ke dapan lalu memejamkan matanya sesaat,

"Udah Kak" ucapnya pelan

Mata Rangga langsung berbinar ia sangat menunggu sekali jawaban dari Aleena,"Apa?" tanyanya sebisa mungkin untuk tidak antusias.

Aleena kembali menoleh menatap mata Rangga yang sangat terlihat berbinar membuat hatinya ragu dengan keputusannya,namun dengan sekuat tenaganya ia kembali meyakinkan bahwa keputusannya tepat.

Aleena menghela nafas,"Eum,Kakak tau kan Aku belum pernah pacaran?" tanyanya

"Eum,iyaa tau.." jawab Rangga

"Yang itu artinya Kakak orang pertama yang nyatain perasaannya atau nembak Aku" ujarnya,Rangga menganggukan kepalanya pelan perasaannya pun tiba-tiba tidak enak

Aleena menundukkan kepalanya ia tidak berani untuk menatap Rangga,"Maaf Kak,Aku belum bisa" cicitnya pelan dan segikit bergetar.

Seketikan muka Rangga tertekuk karena kecewa ia pikir Aleena akan menerimanya,"Owh okey" balasnya,

Aleena menoleh sesaat lalu kembali menatap ke depan,"Ck,Kak jangan gitu dong nanti Aku merasa bersalah,Aku udah mikirin dan pertimbangin semuanya,tapi maaf Aku belum bisa nerima Kakak" jelasnya,ia takut sekali membuat orang kecewa karena dirinya.

Rangga menatap Aleena beberapa saat,lalu tertawa tiba-tiba karena melihat wajah Aleena yang menggemaskan saat menjelaskannya,"Ahahaha"

Aleena yang sedang bingung tiba-tiba mendengar Rangga tertawa dengan cepat ia menoleh,"Kok malah ketawa sih? Jangan bikin Aku tambah bingung Kak.." ujarnya heran.

"Ahahahh,okey,okey,kasih 1 alasan kenapa Kamu ga bisa nerima Aku?" cetus Rangga menanyakan alasan mengapa ia menolaknya.

Aleena menghela nafasnya,"Eum,Aku takut tujuan dan cita-cita Aku terganggu karena pacaran,dan intinya untuk saat ini Aku belum mau pacaran dulu Kak Aku mau fokus sama tujuan ku dulu.." jelasnya,sementara Rangga hanya menganggukan kepalanya.

"Menurutku kita temenan aja ya Kak,Aku udah anggap Kak Rangga sebagai Kakak Aku" ucapnya di akhiri dengan tersenyum,Rangga yang melihatnya pun ikut tersenyum.

"Eum,yaudah gapapa,dengan sikap Kamu selama ini Aku perhatikan Kamu lebih cocok jadi adik bukan pacar" ujar Rangga serius,

Mata Aleena membola,"Maksud Kakak sikap Aku kekanakan?" tanyanya tidak terima

"Kalau iya kenapa?heheheh" sahut Rangga sambil terkekeh

Aleena memukuli bahu Rangga karena tidak terima dirinya di katakan seperti anak kecil,"Iiiish,nyebelin,nyebelin,nyebelin!!" serunya kesal,sementara Rangga mengaduh-aduh karena bahunya yang di pukuli oleh tangan Aleena.

"Aduhh,aduh,Len udah ah sakit.." raung Rangga berusaha menghentikan Aleena.

"Biarin!" sahutnya kesal,lalu menghentikan aksinya.

Rangga mengusap-usap bahu kirinya yang menjadi korban tangan Aleena,"Aduhh,sakit tau.." ungkapnya.

Aleena melirik sinis,"Bodo!" kesalnya

Rangga tertawa melihat wajah kesal Aleena,"Lah,jangan ngambek,udah ah ayo pulang nanti Kamu di cariin" bujuknya lalu mengajak Aleena untuk pulang.

"Yang di tolak siapa? Yang ngambek siapa?" cicit Rangga pelan,namun Aleena mendengarnya walau tidak terdengar jelas.

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang