"Kamu adalah orang pertama yang
mengisi kekosongan di dalam hatiku,
Selalu memberikan harapan tetapi
Tidak pernah memberi kepastian"...
"Ow..ow..ow berani juga nih cewe" kata salah satu cowo tersebut sambil mencolek sekilas pipi halus Aleena. Tiba - tiba cowo tersebut di tendang dari arah belakang yang membuat Aleena kaget dan Aleena pun melihat siapa orang yang menendang cowo tersebut hingga jatuh.
"Vino!" seru Aleena heran karena ia tidak melihat dari arah mana Vino datang. Sementara Vino hanya melihat sekilas mata Aleena yang sudah berkaca - kaca, lalu melanjutkan menghajar ke dua cowo tersebut yang sudah menantangnya.
"Haha lo siapa?"
"Mau jadi pahlawan kesiangan kali,haha"
"Kalo berani sini lawan kita"
Vino pun geram, "Gak usah banyak bacot!" ujarnya seraya tangannya sudah mengepal bersiap menonjok kedua cowo tersebut.
Disitulah mulai terjadi perkelahian, Aleena yang belum pernah melihat Vino semarah ini sampai - sampai kedua cowo tersebut pun kalah dan terpapar di lantai halte ini. Aleena merasa khawatir dan takut kepada Vino. Kedua cowo itu pun menyerah karena sudah tidak mampu membalas Vino.
"Ampun bang!"
Yang lebih kaget lagi Vino berkata
"Awas lu ya gangguin cewe gua lagi!" sambil menarik kerah baju cowo tersebut dan menatap dengan mata elangnya yang begitu tajam.
"Iy..iya bang!" jawabnya tergagap - gagap sambil terpejam matanya karena tidak berani menatap Vino. Vino pun melepaskan tangannya dan menarik Aleena di belakang dengan wajah yang bingung antara senang,kaget dan khawatir. Vino pun membawanya ke arah motornya yang terparkir.
Sesampainya di depan motor Vino, Vino pun memberikan helm putih tersebut kepada Aleena namun Aleena masih saja terdiam bingung dan di sadarkan oleh Vino.
"Len..Aleena!" panggil Vino untuk menyadarkan Aleena yang sedari tadi diam
"Hah, iya" jawab Aleena lalu menatap wajah Vino yang terdapat sedikit memar dan darah di sudut mulut Vino.
"Ini pasti sakit ya? Maafin gua ya.." kata Aleena sambil menyentuh lembut sudut mulut Vino yang memar dan mengeluarkan darah.
Vino pun tersenyum dan menurunkan tangan Aleena, "Gapapa kok, gak sakit, lagian luka kecil ini"
Aleena yang masih dengan wajah khawatir, "Gak sakit gimana? Orang itu keluar darah" kesal Aleena
"Udah,jangan ngedumel mulu" ucap
Vino sambil terkekeh dan memasangkan helm putih itu ke kepala Aleena lalu mengambil helm hitamnya memakainya dan menaiki motornya."Ayo!" ajak Vino untuk naik ke atas motornya, Aleena pun hanya menganggukan kepalanya dan naik ke atas motor Vino.
Setelah memastikan bahwa Aleena duduk dengan nyaman Vino pun melajukan motornya sedangkan Aleena hanya diam tanpa tau ia akan kemana, karena ia percaya bahwa Vino tidakkan melakukan hal yang tidak - tidak.
Vino melihat Aleena melalui kaca spion yang sedari tadi hanya diam saja dan Vino pun kembali fokus mengendarai motornya hingga sampailah di sebuah rumah yang cukup besar dengan bernuansa warna hitam dan abu - abu.
"Len dah sampe" ujar Vino memecahkan keheningan sejak tadi hingga Aleena pun terbangun dari lamunannya sepanjang jalan tadi.
"Hah,apa?" tanya Aleena

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Teen FictionSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...