41

12 3 0
                                    


"Ku senang melihatmu bergelora bagaikan api yang membara,
bukan hanya diam bagaikan lampu yang akan padam"

...

"Hufft,ada apa David.." katanya pelan

David tersenyum,"Nah gitu kan enak" ujar David

Sementara Deolin sedang menahan tawanya melihat interaksi Aleena dengan David,rasa nya ia ingin tertawa dan senang melihat Aleena yang selalu kesal jika berinteraksi dengan David hal itu membuat Deolin merasa senang sekali dan rasanya ingin tertawa dan tersenyum melihatnya.

"Ada apa?!" tanyanya ketus

"Ish,gua mau nanya bahan yang harus di beli apa aja buat praktek besok" sahut David

"Kan ada catetannya,emang kemaren lo ga nyatet?" ujarnya

"gua nyatet tapi kan bukunya ga gua bawa sekarang,kan gua ga hafal apa aja yang harus di bawa" jelas David yang sedari tadi dengan seenaknya duduk di atas meja Aleena.

Lagi-lagi Aleena menghela nafasnya,lalu mengambil handphonenya di dalam tasnya dan jari - jari kecilnya menari di atas keyboard handphonenya mengetikan sesuatu.

"Udah gua kirim"

David mengambil handphone di saku celananya lalu mengecek pesan dari Aleena.

"Sip,nah gitu dong"

"Udah kan?"

David menganggukkan kepalanya,"Bagus juga tuh gelang,tapi kok hatinya cuma sebelah?" tanya David penasaran.

Deolin yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi Aleena dengan David,mendengar pertanyaan David ia langsung melihat tangan Aleena dan benar saja ada gelang yang melingkar di tangan Aleena dengan liontin hati namun hanya sebelah.

Aleena hanya diam saja cuek dengan pertanyaan David.

"Kasian sebelah lagi belum ada ya bund,ahahah" ejek David pada Aleena,mata Aleena membulat mendengar ejekan David padanya dengan cepat ia mengambil buku tulis di mejanya lalu memukulkannya pada David.

"Sialan lo! Mentang-mentang udah ada Naia!" geramnya,David dengan cepat bangun dari meja Aleena memilih untuk pergi ke mejanya sebelum Aleena tambah kesal. Walau sebenarnya ia suka sekali melihat Aleena ketika sedang kesal. Menurutnya berhasil buat Aleena kesel itu satu hal yang menyenangkan.

Deolin sudah tidak bisa menahan tawanya melihat interaksi sahabatnya dengan kelakuan David yang selalu membuat Aleena kesal,sama dengan David Deolin pun senang melihat mereka seperti itu anggap aja sebagai hiburan gratis.

"Udah udah Len,ahaha" kata Deolin meredakan emosi Aleena yang sebentar lagi akan memuncak karena David yang semakin mengejeknya.

Akhirnya Aleena mereda lalu menyenderkan badannya pada senderan bangkunya dan memejamkan matanya sesaat.

"Len" panggil Deolin

"Hm"

"Len coba liat"

"Apaan?"

"Itu ituu"

"Itu apaan si Lin?" tanyanya membuka matanya lalu menoleh pada Deolin yang berada di sampingnya.

Deolin langsung menarik tangan kanan Aleena,"Ini,kok gua baru liat sii lo pake gelang kaya gini?" tanya Deolin sambil memperhatikan gelang itu.

"Baru gua pake 2 hari yang lalu" sahutnya malas

"Lo beli?dimana?trus kenapa hatinya cuma sebelah?biasanya kalo kaya gitu pasti gelang couple an" tutur Deolin dengan banyak pertanyaan.

Aleena memutar bola matanya jengah,"Kebiasaan deh,kalo nanya tuh satu satu" selanya sambil menarik tangannya kembali.

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang