29

21 6 0
                                    


"Aneh,merasa aneh dengan perlakuannya,apa mungkin ia bisa membantuku?"

- Aleena -

...

"Len..ish liat.tinggal 30 menit lagi nih..Davi liat ya please.." mohon David

Aleena menoleh lagi saat mendengar David mengakuinnya dengan nama Davi bukan Gua.

Tiba - tiba lembar kerja Aleena di ambil saat Aleena melamun sesaat

"Udah kelamaan mikirnya"

kata David yang langsung berkutik dengan jawaban Aleena lalu menyalin jawaban yang belum sempat ia kerjakan.

"Ish,maksa!" sindir Aleena sambil melihat ke arah jam dinding di atas papantulis.

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.10 masih sekitar 20 menit lagi. Aleena yang bosan harus ngapain karena lembar kerjanya saja sedang di contekin oleh David.

Akhirnya ia menenggelamkan kepalanya di atas tangan yang di lipat sebagai bantalannya.

David yang baru saja menyalin jawaban yang belum ia isi menoleh pada Aleena yang sedari tadi tidak ada suaranya.

"Len nih..lah pantes aja ga ada suaranya" gumamnya sambil mau mengembalikan lembar kerja Aleena dan ternyata Aleena sudah tertidur dengan wajahnya yang menghadap ke samping yang dimana ada David.

David tidak tega membangunkannya,tapi ia harus membangunkannya karena bentar lagi waktunya akan habis.

"Len..bangun.." kata David lembut sambil menyelipkan rambut yang menghalangi wajahnya.

Aleena berdehem lalu tak lama bangun dari tidur sesaatnya untung saja tidurnya tidak begitu nyenyak jadi ia masih mendengar suara David yang membangunkannya.

"Nih,makasih yaa" kata David sambil menyerahkan kembali lembar kerja Aleena.

Aleena menganggukan kepalanya,"Lo nyontek semuanya?" tanya Aleena

"Iya heheh" jawab David sambil menganggukan kepala. Mata Aleena membulat tidak terima.

"Ish" lirihnya.

"Eh Len jadi partner science gua ya" ajak David,Aleena tidak menjawabnya.

"Ok waktunya sudah habis,ayo kumpulkan ke depan! Selesai tidak selesai kumpulkan!"

Mereka yang sudah menyelesaikan ulangannya langsung mengumpulkannya ke Bu Dewi. Termasuk Aleena yang baru saja mau mengumpulkan juga tapi sebelumnya.

"Len mau ya?" tanya David lagi.

Aleena yang baru saja bangun dari duduknya menoleh,"Hm" Aleena cuma berdehem saja lalu kembali melangkahkan kakinya ke depan untuk mengumpulkan lembar kerja dan soalnya.

Di susul David di belakangnya,saat Aleena ingin kembali ke tempat duduknya David yang berada di sampingnya membisikan Aleena sekilas.

"Gua artiin lo terima yaa" bisik David dengan mudahnya karena tinggi Aleena hanya sebahu David saja.

Aleena yang mendengarnya hanya menoleh dan menatap David sesaat saja lalu kembali ke meja asalnya yang bersama dengan Deolin.

Setelah selesai semua dan bel pulang sudah berbunyi mereka semua mengakhiri pelajaran hari ini lalu keluar dari kelas untuk segera pergi dari lingkungan sekolah.

***

Hari berikutnya kelas Aleena sangat ribut sekali karena tidak terima karena guru Kimianya mengadakan cerdas cermat dadakan.

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang