Disisi lain..
Seseorang yang sedang mencuri - curi pandang untuk melihat seorang gadis yang tengah tertidur pulas hingga tanpa sengaja ia pun merapihkan rambut gadis tersebut agar terlihat lebih jelas wajahnya dan benar saja gadis tersebut sangat cantik walau sedang tertidur hingga tanpa sadar pujian pun di berikan padanya."Cantik" gumamnya kepada gadis tersebut yang bernama Deolin dan masih tertidur pulas hingga ia di kagetkan oleh suara bell istirahat yang tiba - tiba berdering dan membuat Deolin pun terbangun.
Deolin pun yang baru saja terbangun dari tidurnya kini masih memfokuskan tatapannya dan melihat ke sekitarnya hingga tatapannya berhenti di samping nya karena yang di tatapnya bukanlah Aleena melainkan cowo yang sedang menatapkan Deolin pun kaget perasaan sebelum tidur ia melihat Aleena di sampingnya mengapa saat ia terbangun di hadapannya kini ada cowo. Kemana Aleena?.
Deolin mengedipkan matanya untuk memfokuskan pandangannya dan ia pun kaget,"Siapa lo?! Ngapain disini?" tanyanya heran namun yang di tanya hanya terdiam menatapnya.
"Kalo di tanya ya jawab, bukannya malah ngeliatin doang!" seru Deolin kesal sedangkan lawan bicaranya hanya terkekeh saja.
"Temen gua kemana?!" cetus Deolin kesal,karena dari tadi ia bertanya namun hanya diam dan terkekeh saja. Dan sekali lagi Deolin bertanya kepadanya.
"Te.men gua mana?!" ucap Deolin lebih jelas dan ia hanya memalingkan wajahnya mengarah ke depan dan Deolin pun mengikuti arah pandang cowo tersebut.
"Awas lo len!" gumamnya dalam hati kesal kepada Aleena mengapa ia tidak dibangunkan. Dengan kesal Deolin pun ingin menghapiri Aleena namun terhalang oleh cowo di hadapannya.
"Minggir gua mau lewat!" seru Deolin kepada cowo di depannya ini dan lagi - lagi cowo ini tidak mendengarkannya.
"A.was!" sergah Deolin dan di jawab hanya dengan menggelengkan kepalanya. Deolin tak mengerti dengan sikap cowo yang satu ini.
Deolin malas melihatnya,"Mau lo tuh apaan sih?!" tanya Deolin dengan suara yang naik 1 oktaf dan yang di tanya pun masih terkekeh karena melihatnya.
"Mau gua? Kenalan sama lo" jawabnya seraya tersenyum kepada Deolin, Deolin pun merasa risih karena ia mejadi pusat perhatian dari beberapa orang yang masih berada di dalam kelas terkecuali Aleena yang sedang memakan bekalnya sambil mendengarkan lagu di earphonenya yang sedang ia pakai.
"Apaan sih lo!" cetus Deolin seraya berusaha untuk keluar hingga ia berhasil keluar.
"Kenalin nama gua FAHMI!!" jerit cowo tadi yang ternyata bernama Fahmi Attariz, Deolin pun hanya menengok sekilas saja lalu kembali berjalan menuju Aleena yang berada di depan.
"ALEENAAA!" seru Deolin seraya melepaskan earphone yang sedang Aleena pakai dan Aleena yang sedang makan pun hingga batuk - batuk karena tersedak makanan yang ia makan tadi.
"Ukh..ukh..ukh aduhh kes..selek" ucap Aleena tergagap - gagap karena tenggorokannya yang gatal hingga Deolin dengan seseorang yang berada dibelakangnya khawatir dan tanpa sadar ia memberikan minumnya.
"Ah lo gapapa? Nih minum buat lo" ucapnya seperti orang yang khawatir, sedangkan yang di tanya pun hanya tersenyum saja merasa heran siapa dia?.
"Ah gapapa ko gua ada" jawabnya sambil mengambil botol minum miliknya.
"Oh oke" balasnya lalu kembali ke tempat duduknya
Aleena pun meminum air di botol yang ia bawa dan matanya pun melihat Deolin yang senyam senyum sendiri hingga Aleena merasa heran dengan Deolin.
Aleena menaikan sebelah alisnya yang berarti menanyakan maksud dari perbuatannya dan Deolin yang mengerti pun berusaha mengelak pertanyaan Aleena.
"Hehe gapapa ko" sahut Deolin dengan menyengir saja
Deolin yang baru saja mengingat niatnya ke Aleena ingin marah karena ia di tinggal duduk di belakang dan saat ia bangun ia malah duduk di sebelah cowo yang tidak di kenal.
Deolin menepuk jidatnya,"Uh lupa! Gua kan ke sini buat marah sama lo!" ucapnya dengan nada yang meninggi.
"Kenapa?" tanyanya heran seolah - olah ia tidak bersalah apapun
Deolin memutar bola matanya,"Lo tuh ya! Udah tau lo ninggalin gua trus ngebiarin gua duduk bareng cowo apa lagi gua gak kenal! Aduh..sabar..sabar Lin, gua punya sahabat gak PEKA banget Ya Allah.." jelas Deolin sambil mengusap dadanya karena ia heran sendiri ke sahabatnya ini ga peka - peka.
Aleena pun tidak terima atas perkataan Deolin tadi bahwa ia dibilang tidak peka,"Yee lu mah gak gitu juga kali.." ucap Aleena malas "Trus kenapa?" tanya nya.
"Ya lu kenapa tinggalin gua di belakang,main pindah aja ke depan dan kenapa ga bangunin gua?!" jelas Deolin kesal kepada Aleena sedangkan Aleena hanya memperhatikan ocehan Deolin.
Aleena menganggukan kepalanya menandakan bahwa ia mengerti dengan ocehan Deolin tadi. Bukan Aleena kalau tidak jahil ia pun ingin menjahili Deolin.
"Hm,lalu?" tanya Aleena seolah - olah ga ngerti dengan ocehan Deolin tadi.
"IIIH...ALEENAAA!" seru Deolin kesal. Aleena pun terkekeh melihat kekesalan Deolin akhirnya Aleena lebih memilih untuk menjelaskan saja dari pada Deolin semakin kesal.
"Hehe sabar..sabar..gua ga bermaksud gitu De.o.lin lagian lu susah banget sih di bangunin udah tau tadi tuh Bu Tri nyuruh kita buat pindah ke depan lah lu di bangunin gak bangun - bangun ya jadi gua terpaksa tinggalin lu sendiri dari pada gua di marahin sama Bu Tri mendingan gua kena omel dari lu dan soal cowo yang duduk sama lu tadi gua ga bermaksud juga memang itu cuma kebetulan,jadi gua minta maaf" jelas Aleena kepada Deolin yang kini menatap arah lain dan matanya bertemu dengan Fahmi yang baru saja masuk ke kelas.
"Hm..iyaiya deh gua maafin" ucap Deolin yang masih tetap melihat ke arah yang sama dan mereka pun tidak sengaja eye contak Fahmi pun menaikan sebelah alisnya yang membuat Deolin gelagalapan lalu kembali menatap Aleena yang berada di depannya.
"Hey..jadi lu mau pindah apa mau tetep duduk sama cowo itu?" tanya Aleena seraya menatap ke arah cowo yang sedang mengobrol dengan temannya lalu Deolin pun mengikuti arah tatapan Aleena dan pada saat melihatnya Deolin langsung kembali menatap Aleena dengan intens.
"Ya nggaklah!!.." ucapnya langsung berlari mengambil tasnya di bangku paling belakang dan kembali ke tempat duduk yang Aleena tempati lalu melempar tasnya ke bangku di sebelah Aleena,sampai Aleena harus menghindar agar tidak terkena lemparan tasnya Deolin.
"Apaan sih Lin,santai aja kali.." cetus Aleena
Tiba - tiba saat Deolin melempar tasnya terdengar suara benda kaca jatuh dan itu berasal dari tas Deolin.
TUKK..
"Wah apaan tuh lin?" tanya Aleena mendengar suara benda kaca jatuh yang berasa dari tas Deolin dan Deolin pun langsung terburu - buru masuk ke dalam untuk melihat sumber dari suara itu.
"Uhh parfum gua...untung cuma retak doang gak sampe pecah" katanya sambil melihat - lihat botol parfumnya dan tanpa sadar ia duduk di atas meja.
Bel masuk pun berdering!!
TBC
~~~~~~~Maaf tolong minta VOTE nya ya...
Aku butuh dukungan dari kalian
Nih..
.
.
.
Terus lanjut baca ya..
Siapa tau di part selanjutnya
suka😊Maaf kalo ada typo
Dimana-mana😅5 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Teen FictionSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...