14

19 9 0
                                    

"Secepat itu kah,
kamu mengenalnya?"

- Aleena -

...

Airin mengangguk - nganggukan kepalanya pelan,"Mamah udah tau duluan?" tanya Airin heran.

Lagi - lagi Reina tersenyum lembut,"Ya tau lah sayang walau Aleena sendiri belum bilang ke mama sejelas mungkin tapi mama udah ngerti apa yang lagi di rasain sama Aleena,kalo kamu mah gak perlu di suruh ceritain juga udah langsung cerita sendiri beda sama Aleena" jelas Reina kepada anak sulungnya.

Tiba - tiba Reina di panggil oleh Aleena untuk pamit,"Mah..mama.." panggil Aleena

"Udah ah,tuh ade kamu udah manggil" ucap Reina meninggalkan Airin sendirian

"Iya sayang,ada apa?" jawab Reina sambil menghampiri Aleena yang tengah berada di ruang tamu bersama Vino dan Papanya.

"Lena sama Vino mau pamit pergi" ucap Aleena lalu menghampiri Reina

"Kamu ga makan dulu?" tanya Reina kepada Aleena karena yang ia tau Aleena belum makan dari tadi.

"Nanti aja mah,nanti Lena makan di luar aja" jawab Aleena sambil mengambil tangan Reina untuk salim lalu di ikuti Vino dan tak lupa juga berpamitan kepada Revan Papanya Aleena mereka pun salim.

"Lena berangkat dulu yaa" jerit Aleena semangat sambil jalan ke luar meninggalkan Vino yang masih berada di ruang tamu.

"Yaudah om,tante kita pergi dulu ya" ucap Vino pelan sambil tersenyum ramah

"Eit,panggil aja mama sama papa,ya ga pah" ucap Reina dan Revan hanya mengangguk saja mengikuti omongan istrinya.

"Iy..iya..yaudah mah,pah kita pergi dulu ya" pamit Vino canggung dan mendapat anggukan dari Reina dan Revan. Vino langsung keluar dari rumah dan menghampiri Aleena yang sudah berada di depan motor Vino.

"Iya ati - ati ya..jangan pulang malem - malem" jerit Reina yang kini telah berdiri di depan pintu sedang memperhatikannya dan mendapat anggukan dari mereka berdua.

Dalam perjalanan seperti biasa hanya ada keheningan yang selalu menemani mereka,tiba - tiba dengan bersamaan mereka memanggil satu sama lain untuk memecahkan keheningan.

"Len"

"Vin"
Ucap mereka berbarengan

Lalu Vino menpersilahkan Aleena terlebih dahulu untuk bicara,"Yaudah lo dulu aja" ujarnya

Aleena mengangguk,"Vin lo mau beli apa emang buat si Friska?" tanya Aleena

"Nah,itu yang gua mau tanyain ke lo tadi" sahut Vino,"Hm,kira - kira apaan ya Len?" lanjutnya bertanya

Aleena membuang nafas pelan,"Hm coba aja cari di TSM kan di sana lumayan lengkap" ucap Aleena menyarankan

Tanpa berfikir lama - lama,"Yaudah ayo kita kesana aja!" ucap Vino mengikuti saran Aleena

Aleena mengerutkan dahinya karena yang dia tahu TSM itu cukup jauh dari sini,"Hm tapi kan jauh Vino..." ucap Aleena malas

"Yaudah sihh gapapa" sahut Vino

"Ish jauh,males,emang ga pegel apa duduk di jok motor mana tinggi lagi,pegel tau.." ucap Aleena ngedumel sambil memanyunkan mulutnya dan melihat ke sembarang arah.

Sementara itu Vino yang melihat dari kaca spion hanya terkekeh melihat tingkah Aleena yang sebenarnya menggemaskan sekali,tanpa sadar dia memuji Aleena yang terlintas di pikirannya.

"Uuh imut banget nih cewe,apalagi kalo lagi cemberut gitu uhh gemes..." terlintas dalam pikiran Vino dan tanpa sadar saat memikirkan itu dia tersenyum sendiri. Kemudian Vino pun teringat lagi akan hal Friska seorang perempuan yang ia sukai dan sebentar lagi akan menjadi pacarnya sedangkan Aleena hanya terikat sebagai sahabat saja.

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang