"Perkataanmu berbeda dengan
apa yang ku liat di matamu,
apakah itu benar?"...
Rangga mengerutkan dahinya,"Masa? Coba liat lagi.." pintanya
Dengan malas Aleena mengambil handphonenya di kantung hoodie yang ia pakai,lalu mengecek kolom chat Rangga dan Aleena membaca chat terakhir yang Rangga kirim.
Kak Rangga
Jadilah olahraganya..
Pokoknya besok bangun pagiAleena yang mengingat bahwa semalaman ia tidak memegang handphone lagi setelah makan malam kemarin,makanya ia kira tidak jadi ia sudah senang untuk kembali ke dunia mimpinya,namun gagal.
Aleena tertawa kecil,"Heheh oh iya ga baca,abis jawab chat Kakak aku ga pegang handphone lagi sampe pagi,jadi aku kira ga jadi,heheh" cetusnya
Rangga tersenyum,"Yaudah ayo" ajaknya
Aleena menatap Rangga malas,"Ish males tau Kak,cape" lirihnya seperti anak kecil.
Rangga terkekeh,"Ahahh,udah ayoo jangan males-males" kata Rangga menarik tangan kecil Aleena.
"Ish Kakak mahh" elaknya
"Biar sehat Len.." ujar Rangga,
"Lari 3 puteran aja deh sisanya jalan,gimana?" tawar Rangga
Aleena menoleh lalu menatap tajam Rangga,"Gila aja Kak,cape tau.." sahutnya
Rangga terkekeh melihat ekspresi Aleena,"Ahhahha,itu sedikit tauu"
"Sedikit kata Kakak,2 aja deh lagi ngantuk tauu" sahutnya
"Ahahah,yaudah 1 aja ayo" ucap Rangga,lalu kembali mengajak Aleena untuk berlari.
Setelah membujuk Aleena untuk ikut lari akhirnya mereka berlari sesuai perjanjian Rangga yang hanya 1 kali putaran saja sisanya hanya berjalan santai saja.
"Huh,ud.ah ah Kak ca.pe" katanya dengan nafas yang terengah-engah.
Rangga yang tidak jauh berada di depan Aleena kembali menghampiri Aleena,"Aahaha,yaudah tarik nafas dulu trus keluarin lagi" ujarnya.
Aleena mengikuti arahan Rangga lalu dilakukan beberapa kali hingga rasa capenya cukup mereda.
"Udah?" tanya Rangga
Aleena mengangguk kecil,"Udah" jawabnya
Rangga tersenyum,"Yaudah sekarang jalan santai aja"
Mereka berdua kembali mengelilingi alun-alun kota Bandung tapi kini jalan santai saja sesuai janji Rangga.
Rangga memakaikan sebelah earphonenya yang sedari tadi ia pakai untuk mendengarkan lagu di playlist nya,Aleena reflek menoleh karena kaget setelah tau kalau hanya tangan Rangga yang ingin memakaikan earphone pada telinga Aleena. Dengan senang hati Aleena membenarkan earphone milik Rangga pada telingannya.
Tidak terasa mereka sudah 3 kali memutari alun-alun kota Bandung tiba-tiba terlintas di pikiran Aleena untuk bertanya pada Rangga.
Aleena menoleh,"Kak" panggilnya,Rangga menoleh.
"Kakak tadi ga takut apa sama papah? Kan kakak baru pertama ketemu papah,aku aja belum ngenalin Kakak" tanyanya
Rangga mengerutkan dahinya,"Takut? Ngga paling cuma canggung aja,emang kalo cowo-cowo lain yang ke rumah lo pada takut sama papah lo?" sahut Rangga tanya balik.
Aleena tertawa,"Cowo-cowo? Orang baru 2 orang yang ke rumah dan Kakak orang kedua nya" jelasnya
"Gua orang kedua? Ga mungkin pasti banyaklah yang ngajak lo jalan" balas Rangga tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Teen FictionSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...