72

2 1 0
                                    

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat satu bulan sudah setelah David menyatakan perasaannya pada Aleena dan sikap David yang berubah 180° membuat Aleena merasa jengah dan selama sebulan itu Aleena berusaha menghindar dari David untuk menjaga perasaan Naia dan juga persahabatannya yang sudah ia bangun 5 tahun yang lalu, Aleena tidak ingin persahabatannya dengan Naia hancur begitu saja.

Namun sudah seminggu ini David tidak mengganggunya dan itu sangat menguntungkan bagi Aleena, apa dia sudah menyerah menaklukan hati Aleena? Ntahlah,

Aleena berjalan dengan tenang memasuki area SMA GARUDA, mengingat seminggu ini tidak ada yang mengganggunya semua berjalan dengan baik, hari ini hari senin seluruh peserta didik SMA GARUDA wajib mengikuti upacara bendera hari senin dengan khidmat dan pakian seragam lengkap, bukan hanya SMA GARUDA saja melainkan semua pelajar diwajibkan untuk mengikuti upacara bendera hari senin.

"Pengumun-pengumuman" kata mba MC itu,

Bapak Handoko selaku ketua dibidang kesiswaan telah berdiri di panggung kecil yang berada di depan lapangan, memberikan beberapa pengumuman yang sebagian besar seputar National Science Olympics yang selalu diikuti oleh SMA GARUDA di setiap tahunnya,

Maka dari itu pihak sekolah mengumpulkan siswa - siswi yang berprestasi lalu menguji kemampuannya kembali dengan mengikuti tes yang di adakan oleh pihak sekolah karena untuk memilih siswa - siswi terbaik.

Nama siswa-siswi yang terpilih untuk mengikuti tes tersebut akan di tempel pada saat jam pelajaran ke empat, sehingga pada saat bel istirahat kedua seluruh peserta didik terutama pada kelas 11 bisa melihat daftar nama di papan mading di setiap koridor kelas,

Bel istirahat kedua berbunyi

Aleena dan Deolin tidak begitu berharap namanya terdaftar pada daftar peserta didik yang terpilih untuk mengikuti tes, oleh karena itu mereka berdua memilih untuk pergi ke mushola terlebih dahulu dari pada melihat ke papan mading yang dari kejauhan sudah terlihat ramai yang melihat selembar kertas yang tertempel di mading.

Setelah menyimpan kembali mukena ke dalam tas, entah mengapa mereka berdua juga menjadi penasaran dengan isi selembar kertas itu,

"Len coba liat yuk, gua jadi penasaran" ajak Deolin,

"Ayo gua juga jadi penasaran" sahutnya, lalu pergi menuju mading yang berada di lantai bawah yang masih saja ramai, mau tidak mau Aleena dan Deolin harus berdesakan menerobos masuk kedalam kerumunan itu karena tubuh mereka berdua yang kecil jadi tidak terlihat jika dari luar kerumunan,

Aleena dan Deolin pun kaget ketika nama mereka pun terdaftar sebagai peserta tes yang sudah di pilih oleh pihak sekolah. Ada jeda waktu selama seminggu sebelum hari Tes itu dan pengumuman peserta yang terpilih.

"Len..Len..ini gua kaga salah liat kan?" tanya Deolin padanya

Aleena menggelengkan kepalanya,"Ga Lin,ini bener kok tuh liat aja ' DAFTAR PESERTA DIDIK YANG TERPILIH MENGIKUTI TES LOMBA TAHUNAN' " jelas membacakannya pada Deolin yang masih tidak menyangka.

"Ah udah yuk balik lagi ke kelas" ajaknya lagi

Deolin yang masih menatap kertas yang tertempel di papan mading sekolah,"Tapi Len..." lirih Deolin,Aleena menghembuskan nafasnya kasar

"Huh,Yaudah Ayoo" ajaknya sambil menarik tangan Deolin

"Iih Lenaa..gua tuh bingung antara mau seneng sama takut karena udah kepilih!" cetus Deolin,Aleena melepaskan tangan Deolin dan mereka berdua berhenti di sebuah taman kecil yang berada tak jauh dari kelas mereka.

Mereka saling menatap dan berdiam selama beberapa detik,"Gua bingung Lenn,gua seneng bisa kepilih tapi gua takut nanti pas tes nya apa lagi buat lomba itu gua pengen ikut lombanya tapi kan itu sistem gugur dan yang kepilih cuma beberapa siswa dengan nilai tertinggi!!" ungkap Deolin yang kini sedang duduk dan matanya sudah berkaca - kaca.

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang