"Mungkinkah ia seperti Bulan?
Yang ingin menyinari langit malam, namun terhalangi oleh Awan?"-Aleena-
...Aleena membalikan badannya tanpa sengaja ia menabrak seseorang,"Eh sory" kata Aleena lalu melihat siapa yang ia tabrak.David.
"Gapapa,oh ya selamat ya Len wishnya yang terbaik buat lo" kata David sambil menyodorkan tangan dengan senang hati Aleena membalasnya untuk beberapa saat.
"Eum,makasih.." balasnya
David tersenyum,"Oh ya ini buat lo,yang ini dari Naia tadi ketinggalan di mobil gua,kalo ini dari gua" tutur David sambil menyerahkan dua buah paperbag di tangannya.
Aleena tersenyum lalu mengambil kedua paperbag itu,"Oh iya,makasih ya,heheh"
David mengangguk,"Hm,yaudah gua kesana dulu ya" pamit David.
Sebentar lagi acara mau dimulai,mata Aleena menjelajah ke setiap sudut namun seseorang yang ia tunggu tak kunjung datang. Pikiran Aleena sudah kemana - mana.
"Kemana ya?kok belum dateng?"
"Hmm,apa lagi pergi sama Friska?"
"Atau dia izin trus ga boleh dateng?"
"Kenapa?kenapa di larang?"
Aleena menggeleng - gelengkan kepalanya berusaha menghilangkan pikiran negatifnya dan berusaha berpikir positif.
"Ah ga,ngga"
"Mungkin di jalan,macet"
Kata Aleena dalam hati dan kembali tersenyum. Aleena tidak fokus hingga tidak menyadari kalau di hadapannya ada seseorang yang sudah menyodorkan tangannya.
"Len?" panggil seseorang di hadapannya sambil melambaikan tangan di depan wajahnya.Aleena tersadar,"Ah iya?" ucapnya.
"Selamat yaa,semoga yang terbaik buat lo terkabul ya dan juga impian lo,aamiin" tutur seseorang dihadapannya.
Aleena mengangguk,"Aamiin,makasih yaa" sahutnya,sesekali mata Aleena melihat kesekitar masih mencari - cari seseorang yang ia tunggu.
Seseorang yang di hadapannya mengerutkan dahinya,"Kenapa Len?" tanyanya heran.
Aleena kembali menatapnya,"Ah,gapapa" ujarnya.
Seseorang itu hanya menganggukan kepalanya,"Oh ya Len sory gua ga bawa apa-apa" lanjutnya.
Aleena tersenyum,"Gapapa kok,yang penting lo bisa dateng" kata Aleena yang dibalas dengan lengkungan tipis di bibirnya.
Tiba - tiba Aleena di panggil oleh Airin karena acaranya akan segera di mulai.
"Lena.." panggil Airin
Aleena dan seseorang di hadapannya menoleh ke sumber suara,Airin yang melihatnya memberi kode untuk Aleena menghampirinya. Dan Aleena pun mengerti maksud dari Airin Kakaknya.
Aleena kembali menoleh pada seseorang di hadapannya,"Ah gua kesana dulu ya" pamitnya,setelah mendapat anggukan sebagai balasan darinya Aleena pergi meninggalkannya.
Seseorang itu melihat Aleena dari belakang hingga menjauh darinya,
"Cantik"
ucapnya pelan tanpa sadar sambil tersenyum tipis.
Acara Aleena pun di mulai kini semua perhatiannya hanya pada Aleena yang tengah berdiri di samping kue bertingkat. Di awali dengan berdoa bersama yang di pimpin oleh Kakek Aleena lalu pemberian ucapan oleh keluarga Aleena. Dan juga Aleena yang memberikan pidato singkat untuk berterima kasih kepada semuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Teen FictionSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...