19

18 8 0
                                    


"Kamu itu seperti senja ya..
terasa menyenangkan namun hanya sesaat"

- Aleena-
...

"Iya mamah,emang kenapa?" sahut Vino santai

"Ya gapapa sih.." ujar Aleena

"Eh sejak kapan lo panggil mamah gua dengan sebutan yang sama?" tanya Aleena yang masih heran dan bingung.

Vino berfikir sejenak,"Hm..sejak tadi di rumah lo pas lo udah keluar rumah dan mamah lo bilang jangan panggil dengan sebutan tante begitu juga dengan papah lo,jadi mamah lo minta gua panggil mamah dan papah juga" jelas Vino yang membuat Aleena kaget karena mamahnya sendiri yang meminta dan Vino menuruti permintaannya.

"Oh gitu..yaudah sebelum pulang gua mau naik wahana Si Bolang dulu ya.." pinta Aleena dan Vino tidak bisa mengelak.

"Hm yaudah tapi abis itu langsung pulang ya..nanti di cariin loh" tutur Vino

"Sip..ok deh,ayo!" sahut Aleena semangat sampai - sampai Aleena menarik tangan Vino untuk mengajaknya mencoba wahana Si Bolang kali ini bergantian Aleena yang manarik - narik tangan Vino. Vino hanya mengikuti langkah Aleena yang lagi - lagi membuat Vino ingin tertawa melihat tinggah Aleena.

Sesampainnya di wahana ini yang kebetulan sedang tidak banyak pengunjung,untuk naik ke wahana ini harus melewati beberapa jalur antrian yang cukup panjang dan harus menaiki ekskalator yang cukup tinggi.

Vino yang menaiki ekskalator terlebih dahulu hingga Aleena tertinggal beberapa anak tangga yang cukup membuat jarak antar Vino dan Aleena karena tidak tahu kenapa ketika Aleena ingin melangkahkan kakinya di anak tangga ekskalator pasti ada rasa ragu - ragu terlebih dahulu hingga membuat Aleena melangkahkan kaki butuh waktu sekian detik hingga berhasil melangkah dengan pasti.

Sementara itu Vino terduduk di ekskalator sambil menunggu Aleena dengan senyuman yang memperlihatkan deretan gigi putih bersihnya itu hingga Aleena pun berhasil melangkah dengan pasti kini mereka berjarak sekitar 3 anak tangga Aleena menatap ke arah Vino yang masih terduduk hingga Aleena tidak mau kehilangan moment itu dengan cepat Aleena mengambil foto Vino yang sedang duduk di ekskalator dengan senyum yang menampilkan deretan gigi putihnya.

Setelah menyusuri beberapa lorong mereka memasuki area wahana ini yang terdapat lagu dan monitor yang menunjukan beberapa pertanyaan seputar nusantara yang bisa kita jawab sambil menunggu giliran.

Sesekali Aleena dan Vino menjawab pertanyaan tersebut sambil menunggu,tak lama kemudian giliran mereka untuk main yang menggunakan sebuah kereta kecil yang hanya cukup 4 orang saja,kebetulan wahana ini sepi pengunjung jadi satu kereta bisa di isi mereka berdua saja tanpa ada orang lain di belakangnya.

Vino mempersilahkan Aleena untuk naik terlebih dahulu kemudian di ikuti Vino duduk di sebelah Aleena,tak lama kemudian permainan ini di mulai dan kereta pun mulai berjalan.

Ketika pertama masuk kesebuah lorong yang di awali hanya kegelapan saja tanpa ada lampu sama sekali tak lama kemudian mereka di sambut dengan lampu warna - warni dan begitu banyak boneka yang bergerak mengikuti alunan musik dengan berpakaian internasiaonal. Aleena sangat menyukai permainan ini hingga senyuman Aleena yang selalu menghiasi wajahnya.

Vino yang memperhatikan wajah Aleena yang sedang menikmati wahana ini,"Len" panggil Vino pelan.

"Len" panggilnya sekali lagi,Aleena menoleh dengan wajah yang berseri - seri dan tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Vino terdiam sejenak melihat wajah Aleena yang berseri - seri membuat dia diam dan melamun,hingga Aleena memecahkan lamunan Vino.

"Hey!" kata Aleena dengan petikan jarinya yang membuat Vino tersadar.

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang