"Sungguh aku sangat bingung
dengan sikapmu yang selalu
berubah-ubah"...
Aleena membuka matanya dan melihat banyak sekali notifikasi dari Vino.
15 pesan dan 3 panggilan tak terjawab dari Ersyavino.
Ersyavino
Len
Lenaa
Aleena...
Soryyyy bangettt
Semalem gua ga bisa dateng
Semalem si Friska ngajak gua jalan
Dia minta di beliin kado
Tadinya gua mau kesana abis jalan sama dia
Taunya dia malah minta di temein shoping
Gua udah bilang ke dia,kalo gua mau pergi ke acara lo,tapi dia malah ngancam
Gua jadi bingung
Please Lenn jangan marah yaa
Gua tau gua salah,iya gua ingkar maafin gua yaa
Len
Lena..Baru saja Aleena mau membalasnya,tiba - tiba foto profil Vino muncul yang kembali menelponnya.
Aleena memejamkan matanya dan menghela nafasnya sesaat lalu menggeser tombol berwarna hijau itu untuk mengangkatnya.
"Ha,halo"
"Akhirnya,halo Len,Gua minta maaf banget semalem gua ga bisa dateng,Gua udah berusaha nyari celah tapi ga bisa,Gua,Gua tau Gua salah Gua ingkar sama Lo,tapi please..jangan marah ya Len, jangan marah, Gua minta maaf Gua akuin,Gua salah,Gua ingkar,maafin ya,Len jangan diem aja dong"
Aleena menjauhkan handphonenya untuk memastikan kalo itu beneran Vino,dan memang benar itu nomornya dan suaranya yang sudah pasti suara Vino.
"Len,Lenaaa"
Panggil Vino dari seberang sana
"Ini beneran Vino yang cool di sekolahkan? Eh ngga kayanya ini Ersya bukan Vino,ahahhaha"
"Len,jangan bercanda ah,iyaiya Gua Ersya bukan Vino"
"Ahahahah,kenapa kok kaya takut gitu sii,masa Ersya takut sama Aleena? Ahahah"
"Iyaiya Gua takut kalo Lo ngeja- Ah udah Lo maafin Gua ga?"
"Eum,gimana yaa"
"Len"
"Iyaiya deh gua maafin"
"Hufft,yaudah tar siang Gua jemput lo yaa"
Aleena mengerutkan dahinya bingung
"Hah?mau kemana?"
"Udah ikut aja,bye"
Vino memutuskan panggilannya secara sepihak.
Aleena tersenyum membayangkan bagaimana ekspresi wajah Vino tadi,Aleena tidak menyangka Vino akan seperti itu.
"Aleena..bangun,buruan siap - siap" panggil Airin dari luar.
"Iyaa,udah bangun kok" sahut Aleena
Airin membuka pintu,"Bagus dehh,rapihin barang - barangnya yaa tar abis dzuhur kita pulang" kata Airin memberitau.
"Okeyy" balas Aleena ceria sambil mengangkat jari telunjuknya dan ibu jarinya yang di satukan.
Airin menganggukan kepalanya lalu pergi dan menutup pintunya kembali. Aleena langsung beranjak dari ranjangnya segera merapihkan barang - barangnya dan memasukkan kado - kado itu ke dalam dus kosong yang cukup besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Novela JuvenilSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...