"Aku BINGUNG harus memilih mundur atau melanjutkan rasaku padamu"...
Ersyavino
Lo dimana?Vino pun melihat ke sekitar kantin.
Aleenzel
Gua di meja deket pintu kantin
Buruan yang mana orangnya bentar lagi masuk!Vino pun masih mencari keberadaan Aleena sampai akhirnya mata mereka bertemu Vino pun tersenyum tipis saat melihatnya. Lalu Vino mencari keberadaan seseorang yang bernama Friska dan ia pun melihatnya, Vino langsung memberitahu kepada Aleena melalui chat.
Ersyavino
Hm bentar
Hah itu tuh yang lagi duduk di deket tukang siomai,yang rambutnya di urai dan pake jam tangan putihSetelah membaca pesan dari Vino Aleena langsung mengarahkan pandangannya ke meja yang dekat dengan tukang siomai seperti Vino bilang tadi. Ya Aleena melihat seorang yang sesuai dengan Vino deskripsiin tadi,terlintas di pikiran Aleena bahwa ia mengakui kalau cewe tersebut cantik,sepertinya baik,dan mungkin saja dia bisa membuat Vino bahagia itu yang utama. Aleena pun memberitahu Deolin.
"Olin tuh liat" seru Aleena sambil melihat ke arah cewe tadi dan Deolin pun mengikuti arah pandang Aleena ia pun melihat seorang cewe yang ia rasa pernah melihatnya dan Deolin pun bertanya kepada Aleena untuk memastikan bahwa dia cewe yang Vino sukai.
"Len yang itu bukan? Yang pake jam warna putih?" tanya Deolin memastikan dan Aleena pun menganggukan kepalanya.
"Ko gua agak familiar ya sama mukanya" jelas Deolin masih memperhatikan cewe tersebut,sementara itu Aleena bingung dengan perkataan Deolin tadi. Yang artinya kemungkinan Deolin atau mereka berdua pernah bertemu.
"Familiar? Maksud lo,lo pernah ngeliat nih cewe? Atau lo emang udah tau orangnya tapi lo ga tau namanya?" ujarnya dengan beberapa pertanyaan.
Deolin memutarkan matanya dan mengalihkan pandangannya lalu melihat ke arah Aleena, karena Deolin malas mendengarnya jika Aleena sudah menuturkan banyak pertanyaan.
"Len bisa ga sih nanyanya satu - satu.." jelas Deolin malas karena ia pun sedang berusaha mengingat tentang cewe itu.
Aleena pun terkekeh, "Hehe ya maaf,lo kaya gak tau gua aja dah kalo gua udah kepo ya gini" gumamnya
"Jadi dia itu?" tanya Aleena memastikan kepada Deolin
"Hmm.."
Belum sempat Deolin menjawab pertanyaan Aleena Bel masuk pun berdering.
Tring..tring..tring..
"Nanti ajalah Len,gak penting juga bagi kita" sahut Deolin
"Iy..iya juga sih.., ya tapi kan" balas Aleena
"Ck,udah lah Len ayo!" ajak Deolin seraya menarik tangan Aleena.
Mereka pun kembali ke kelas dan melanjutkan mata pelajaran terakhir hingga bel pulang pun berdering.
Tring..tring..tring..
"Ya materi kita sampai disini nanti kita lanjut di pertemuan selanjutnya, Assalamualaikum.." kata guru mata pelajara terakhir.
"Walaikumsalam" serentak menjawab salamnya lalu guru itu pun meninggalkan kelas dan mereka semua merapihkan barangnya masing - masing.
"WOI! YANG PIKET JANGAN LUPA YA,AWAS AJA KALO ADA YANG KABUR!!" seruan sang ketua kelas mengingatkan orang yang harus piket hari ini.
"Siap.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Dla nastolatkówSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...