23

22 6 0
                                    


"Tersenyumlah dan tetap Tegar walau kenyataannya terasa Pahit"

...

"JANGAN!!" kata Vino tiba - tiba membuat Aleena terkejut dan mengerutkan dahinya bingung

"Kenapa?masa ga boleh gua buka hadiahnya?" tanya Aleena bingung sambil menatap wajah Vino.

"Ngga gitu.." lirih Vino

Aleena yang semakin bingung dengan tingkah Vino,"Gua ga boleh tau apa isinya?" tanyanya lagi

"Boleh.." jawab Vino

"Trus kenapa ga boleh di buka sekarang?" tanya Aleena sambil memasang wajah memelas agar di perbolehkan untuk membuka hadiah ini,karena begitu penasarannya Aleena dengan isi di dalam kotak ini.

"Yaa nanti aja.." sahut Vino

Wajah Aleena semakin kesal karena ia tidak bisa membuka kotak ini,"Iish..yaudah ada perlu  lagi ga?kalo ga ada yaudah pulang aja.." kata Aleena acuh tak acuh.

Vino tersenyum,"Oooh ngusir nih..ceritanya?okey gua pulang" sindir Vino bangkit dari duduknya.

Aleena yang mendengarnya langsung melihat Vino yang sudah berdiri di sampingnya dan Aleena pun merasa bersalah dengan ucapannya,"Iih ga gitu..baperan juga lo!" kata Aleena ikut bangun dari duduknya.

"Apaan masa gua baperan,kalo pun gua baperan mungkin ketularan dari lo" alasan Vino sambil menoel hidung mungil Aleena.

"Iih..apaan sih emang gua baperan apa!?" serunya sambil menatap tajam Vino sedangkan Vino hanya memperhatikannya.

"Banget..." kata Vino sambil menarik kedua pipi Aleena dan berhasil membuat Aleena kesal dengan Vino.

"Iiih..lepas..sakit tau.." ujar Aleena berusaha melepaskan tangan Vino yang masih di kedua pipi Aleena.

Akhirnya setelah Aleena memintanya untuk melepaskannya beberapa kali baru Vino melepaskan tangannya dari pipi Aleena.

"Sakit tau!" kata Aleena kesal

Vino terkekeh melihat wajah Aleena,"Hahha iyaiya maaf.." tutur Vino,"Yaudah gua balik yaa" pamitnya. Aleena pun menganggukan kepalanya,lalu mengantar Vino ke depan pintu.

"Gua balik ya.." kata Vino sambil mengacak - acak rambut Aleena

"Ck,berantakan ihh" ucap Aleena

Vino pun berjalan ke arah motornya yang terparkir di depan garasi rumah Aleena,sedangkan Aleena masih menunggu Vino.

"Vin" panggil Aleena

Vino pun menoleh dan menaikan sebelah alisnya yang seolah - olah bertanya,"Makasih" kata Aleena yang masih memegang paperbag itu,Vino yang mengerti akan maksud Aleena pun menganggukan kepalanya.

"Gua juga makasih yaa" katanya lalu Aleena pun menganggukan kepalanya

Vino yang kini sudah duduk di atas motormya,sebelum ia memakai helmnya,"Oh ya Len,gua kesini juga mau ngasih tau ke lu kalo besok gua mau nembak Friska pulang sekolah di rooftop sekolah" jelas Vino memberi tau tujuan lainnya ia ke rumah Aleena malam - malam bukan hanya ingin memberi hadiah namun ia juga ingin memberi tau Aleena tentang itu tapi ia hampir lupa untuk memberitaunya.

Gimana respon Aleena?apa dia kaget?apa dia kesal?tapi nyatanya Aleena tetap berusaha tersenyum di hadapannya dan menganggukan kepalanya mengerti atas ucapan Vino tadi. Setelah menerima jawaban dari Aleena Vino bergegas memakai helm dan langsung menyalakan mesin motornya kemudian pergi meninggalkan pekarangan rumah Aleena. Aleena masih berada di depan pintu rumahnya pun hanya bisa tersenyum berusaha untuk tegar atas kenyataannya dan berusaha untuk menerimanya.

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang