"Cowo ditolak semakin posesif, berbeda dengan cewe yang sudah tentu pasti akan abai setelah
beberapa waktu,
apakah memang seperti itu
atau tidak?"...
"
Bentar" katanya lalu bangun dari duduknya, Raffi mengikuti David yang bertopang dagu pada kursi di depannya, Raffi mengerutkan dahinya menatap David bingung apa yang akan dia lakukan.
Karena terlalu asik menonton sampai-sampai David dan Raffi yang sudah bertopang dagu di atas kursinya, tidak di hiraukan.
Saat menunggu tidak ada pergerakan dari Aleena maupun Deolin, mulailah David melakukan aksi jahilnya dengan mencopot airpods dari telinga Aleena dengan refleks Aleena menoleh dan langsung mendapatkan wajah David yang sedang tertawa, karena berhasil di respon olehnya.
Aleena menatap kesal,"Iih, bisa ga si lo tuh ya ga ganggu hidup gua.." geramnya,
"Siniin ih, ganggu aja.." lanjutnya berusaha mengambil airpods di tangan David, namun David menjauhkan tangannya dari jangkauan Aleena, hingga membuat Aleena kesal.
"Ah tau ah!" ujarnya nyerah meladeni David, Aleena kembali melihat jalan tol dengan pemandangan bukit-bukit yang menyejukkan.
Karena Aleena sudah menyerah dan mengacuhkannya, "Sorry" bisiknya sambil memakaikan kembali airpodsnya ke telinga Aleena, sontak Aleena juga terkejut dan langsung menoleh sambil memegang telinganya lalu menjauhkan badannya.
***
Setelah 12 jam berada di perjalanan dan menyempatkan berhenti di restoran untuk sekedar makan dan sholat magrib, akhirnya mereka sampai di pulau Dewata atau kota seribu pura dan pulau cinta.
Kini perjalanan menuju hotel untuk beberapa hari mereka beristirahat di salah satu daerah di Bali, hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam mereka sampai di hotel tersebut, mereka turun dari bisnya masing-masing dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda tentunya ekspresi wajah yang bahagia karena setelah penantian yang cukup lama akhirnya mereka bisa liburan bersama dengan teman,sahabat dan kekasihnya mungkin yaa walau sekedar study tour dari sekolah yang tentunya disana juga mereka di haruskan berpergian ke tempat-tempat yang bersejarah untuk mengambil ilmu yang terdapat di sana, tapi itu bukan masalah bagi mereka yang terpenting mereka bisa berlibur bersama.
"Huuh sampe juga" seru Deolin sambil menjatuhkan tubuhnya pada ranjang di kamar hotel ini,
Aleena dan kedua teman sekamarnya baru saja menyimpan koper dan tas-tas yang mereka bawa, kedua temannya yaitu Alisa dan Alula mereka berdua sangat baik sekali tapi tidak tau kenapa mereka selalu menjadi topik utama di gosip Kinan dan teman-temannya,kedua gadis yang malang.
"Olin..jangan tiduran dulu, bersih-bersih dulu" ujar Aleena sambil mengambil beberapa perlengkapan mandi dan juga baju tidur yang akan ia pakai.
Deolin yang sedang memejamkan matanya hanya berdehem saja,"Yaudah gua dulu yaa" sahut Aleena melangkah ke arah kamar mandi.
"Hmm" balas Deolin,Aleena yang melihatnya memutar bola matanya malas lalu menoleh pada Alisa dan Alula.
"Gua duluan ya" katanya pada Alisa dan Alula yang masih sibuk menyiapkan peralatan mandi dan pakaian yang akan di pakai.
"Okey"
Setelah 10 menit Aleena keluar dari kamar mandi dengan setelan piyama yang melekat di tubuhnya.
"Oh ya Kak tuh Aleenanya udah selesai" kata Deolin yang sedang berbicara dengan seseorang yang menelfonnya,
Aleena yang mendengar namanya di sebut pun langsung melihat pada Deolin dan tertuju pada handphone yang di pegang oleh Deolin, ternyata handphone itu milik Aleena, ia mengerutkan dahinya dan bertanya siapa yang sedang berbicara dengan Deolin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Ficção AdolescenteSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...