Love in silence

50

"Dengan tingkah mu yang seperti itu membuatku semakin sulit untuk memutuskan"

...

Tiba-tiba foto profil Vino muncul sontak Aleena terkejut,sebelum Aleena menggeser tombol hijaunya ia menghela nafas terlebih dahulu menenangkan diri.

"Halo"

"Karena tidak ada jawaban dari anda,lebih baik saya memperkenalkan kembali diri saya"

"Heheh,baiklah dengan senang hati saya akan mendengarkannya,heheh"

"Eheh,ekhm dengarkan baik-baik yaa"

"Baiklah"

"Perkenalkan nama saya Arvin Ersya Malviano yang biasa dipanggil orang-orang Arvin atau Vino tapi ada satu orang yang nakal memanggil saya dengan nama tengah saya Ersya,mungkin itu panggilan spesial tapi ini ga pake telur ya"

"Ahahhaha,apa sih lo,lo sehat?"

"Hehe,Alhamdulillah sehat,bagaimana ingin dilanjutkan atau tidak?"

"Lanjutkan saja sepertinya saya masih belum mengingat,ahaha"

"Baiklah,usia saya 16 tahun yang 4 bulan lagi akan berubah menjadi 17 tahun,apakah anda ingin memberi hadiah pada saya?"

"Ahahah,emang lo mau apa?"

"Cukup menjadi partner saya saja,itu sudah lebih dari cukup"

"Partner? Partner apaan?"

"..."

"Woi,malah diem"

"Baiklah kita lanjut saja ya,karena mengingat durasi"

"Ahahha apaan sih lo,geblek deh,ahahah balik ke asal"

"Ahahah,iyaiya,emang mau ngapain?"

"Tadinya mau curhat.."

"Curhat? Kenapa? Lena kenapa? Adik rajinku kenapa?"

Sontak Aleena mata Aleena membola terkejut seketika Vino langsung lembut berbicara dengannya.

"Aduhhh,gimana ini kok malah jadi gini,gua harus jawab apa?" gumamnya dalam hati bingung

"Eh kok malah diem? Lena kenapa? Mau curhat apa? Penting banget sampe ngechat malem-malem,inget besok sekolah loh.."

"Masalah UTS sama UAS di sementer ini nanti"

Elaknya,karena ia tidak tau lagi harus menjawab apa.

"Yaallah Len,kirain ada hal yang penting"

"Ck,itu penting tau bagi gue"