80

4 0 0
                                    


"Enak aja dibuang! Si ibu ga tau sih perjuangan kita buat beli makanan itu semua dalam waktu 5 menit!" gerutu Niko pelan dibalas anggukan dari ke tiga sahabatnya kecuali David yang hanya menahan tawa karena itu semua ulahnya.

Flashback on
Aleena sudah hilang dari pandanganya ,David yang mendengar perut Aleena bunyi tadi langsung segera menelfon sahabat-sahabatnya melalui group call,

David
Hallo dalam waktu 5 menit gua minta lu pada beliin makanan sama minuman yang banyak!!

Mereka berempat serentak

HAH?!

Niko (sedang menggoda adik kelas)

Aduhh bentar bentar ya de

Apa apa 5 menit?

Rafli (sedang mengintai incerannya yang anak guru)

Yang bener aja bos

Dika (sedang berada di perpustakaan)

Buat siapa bang? Buat kita ya bang?

Raffi (sedang buang air kecil di toilet)

Pasti buat ibu negara yang lagi ngambek kan

David
Udah jangan banyak bacot buruan kalau sampe Aleena dateng makanan sama minumannya ga ada, awas lu pada!

David langsung mematikan panggilannya, sementara ke empat sahabatnya berlarian dari tempat asalnya masing masing menuju kantin dengan ter gesa-gesa,

Ke empat pentolan anak SMA GARUDA ini datang dari berbagai arah, membuat semuanya terheran-heran dengan wajah yang tak karuan menghampiri semua stand makanan juga minuman mengambil makanan pesanan orang lain tanpa memesan,

"Bu ini buat saya dulu, saya bayar nanti"

"Saya dulu ya, pak"

"Ini buat saya"

"Dek, buat gua dulu ya, lu pesen lagi aja tar gua yang bayar"

"Ibu nanti saya bayar"

"Pak saya ambil dulu ya"

Dan lain sebagainya, semua pedagang dan semua orang yang masih berada di tempat ini melihat aneh ke empat remaja ini.

Setelah semua mendapatkan makanan dan minumannya mereka harus kembali berlari menuju kelas dan berharap Aleena belum berada di kelas, karena kalau telat satu detik saja bisa abis mereka di tangan David.

"Pak Bu nanti semua kita bayar yaa!!!" jerit mereka sambil berlari,

Sesampainya di kelas mereka menghela nafasnya sejenak di depan pintu karena untung saja Aleena belum tiba di kelas, namun Dika melihat jauh ujung koridor Aleena tengah berjalan menuju kelas sambil memainkan handphonenya sehingga tidak melihat mereka dengan membawa banyak makanan dan minuman,

"Gais gais gais buruan masuk! Ibu negara dateng!!!" ucap Dika panik, membuat semuanya ikut panik dan langsung memasuki kelas dan menata semua bawaan mereka ke atas meja Aleena, Deolin yang berada disana kebingungan,

"Eh eh ini ada apaan?!" tanyanya bingung,

"Udah jangan banyak tanya mending bantuan"

"Iya sebelum Lena dateng"

"Kalau ketauan kita gawat sama si bos"

"Lagian yang betingkah si bos kenapa kita yang ribet kek gini.."

Walau tidak tau apa sebenarnya yang terjadi, Deolin juga ikut panik lalu membantu menata semua makanan hingga cepat setelah selesai mereka ber empat segera kembali duduk di bangkunya dan tepat sekali di detik berikutnya Aleena datang, dan semua bernafas lega.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang