71

1 1 0
                                    

"Katanya sakit perut, tapi kok malah makan mie" ucap seseorang itu yang berdiri di sampingnya,

Aleena menoleh menemukan cowo berbadan tinggi dan proposional,"Ck, apaan sii lo! Gua mau makan!" kesalnya pada cowo berbadan tinggi itu, David.

Dengan menyengir David melangkahkan kaki panjangnya pada kursi yang menghalanginya dan duduk tepat disampingnya, Aleena memperhatikan pergerakan David dengan tatapan malas,

"Lo mau ngapain?" tanyanya heran,

David menoleh,"Mau makan" jawabnya sambil melirik mie ayam milik Aleena yang sudah berada di depannya,

Aleena mengerutkan dahinya,"Itu punya gua! Siniin!" pintanya sambil berusaha menarik kembali mangkuk itu,

"Ngga lo jangan makan inii" lerai David menjauhkan tangan Aleena dari semangkuk mie ayam ini,

"Makan ini aja ya" pinta David sambil menyerahkan sebuah kotak yang Aleena yakini isinya ialah paket bento yang tentu satu-satunya menu nasi di kantin SMA GARUDA ini,

Aleena menatap David bergantian pada kotak bento di depannya, "Padahal kan gua cuma pura-pura sakit perut doang! Kenapa jadi gini?" ujarnya dalam hati,

"Makan yaa" ucap David sekali lagi seraya membuka kotak itu,

Aleena mendengus,"Huh, iya" jawabnya menurut sambil mengambil sendok yang masih didalam plastik,

Dua insan berbeda jenis kelamin ini tengah menikmati makanannya dengan tenang, sesekali David menoleh melihat Aleena yang juga sedang makan di sampingnya, sementara Aleena mengacuhkan saja memilih untuk fokus dalam mengisi perutnya agar bisa cepat pergi dari situ.

"Loh Len mie ayam lu kemana?" tanya Deolin yang baru saja datang setelah sekian menit untuk membeli minum, kembali duduk di hadapan Aleena,

Aleena menghela nafasnya,"Di makan beruang coklat!" sahutnya asal sambil melirik sinis orang disebelahnya lalu kembali memakan makannya,

"Lo ngapain disini?" lanjutnya heran mengapa David berada disini satu meja dengan Aleena dan Deolin,

David mengangkat kepalanya sesaat,"Makan" ucapnya singkat, lalu melanjutkan aktivitasnya.

"Lo ngapain masih disini?" tanyanya yang melihat kalau Mie dalam mangkuk itu sudah kandas,

Terlukis lengkungan indah di bibir David,"Gapapa, masih mau liat ciptaan tuhan yang lagi makan disamping gua" katanya, terkesan menggelikan bagi Aleena yang mendengarnya,

Aleena mengerutkan dahinya menggidikkan bahunya merinding saat mendengarnya, sementara Deolin yang menyaksikan langsung dua insan dihadapannya ini seolah tidak percaya, sampai menghentikan makannya sesaat untuk mencerna perkataan David tadi.

"Lin, udah belum makannya?" tanyanya, yang sudah tidak sabar ingin pergi dari tempat ini,

"Belum, Len masih ada setengah lagi" sahut Deolin seraya melihat mie dalam mangkuknya,

Aleena memutar bola matanya jengah dan menghela nafasnya,"Eum, gua duluan ya, bye" ujarnya langsung pergi dari tempat ini tanpa mendapatkan persetujuan Deolin.

"Lah, Len makanan lu juga belum habis Len" ungkap Deolin namun Aleena mengacuhkannya,

Deolin melirik seseorang dihadapannya, baru saja Deolin mau mengeluarkan kata-kata untuknya namun seseorang dihadapannya langsung meleos pergi begitu saja tinggallah Deolin sendiri,

Aleena menetralkan kembali langkahnya setelah tadi ia berjalan dengan cepat agar lebih cepat meninggalkan area kantin yang ntah mengapa hari ini sangat aneh rasanya tidak seperti biasanya,

Love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang