"Terkadang menolak bukan
satu hal yang buruk,
namun suatu pilihan
agar tujuan bisa terlaksana
dengan baik"...
"WHAT!!" jerit Deolin langsung bangun dari duduknya terkejut,sudah pasti kini ia menjadi pusat perhatian dengan cepat Deolin meminta maaf ke pada semua lalu kembali duduk.
Aleena mengusap mukanya malu,"Lo gila ya? Ga usah teriak juga kali.." katanya pada Deolin yang berada di hadapannya.
"Lo yang gila! Cowo kaya Kak Rangga di tolak" balas Deolin yang sangat tidak percaya dengan cerita yang ia dengar dari Aleena.
Aleena menghela nafas,"Ck,itu udah keputusan gua,gua belum bisa Lin,gua takut kalau gua terima malah gua ngecewain dia,gua ga mau ngecewain orang" ujarannya.
Deolin mendengus,"Yaa kan lo bisa kali buat ngikutin alurnya" ucapnya berusaha untuk meyakinkan Aleena
"Ga bisa Lin..keputusan gua udah bulat titik ga pake koma" ungkapnya,
Deolin memutar bola matanya,"Hufft,yaudah terserah lo aja dah" sahutnya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi jika Aleena sudah membulatkan keputusannya.
Mereka yang sudah kembali ke kelas menunggu bel masuk yang sekitar 10 menit lagi akan berbunyi.
Ting..ting..
Suara notifikasi handphone Aleena terdengar Aleena langsung membukanya ternyata dari Vino,
Ersyavino
Besok jadi kan?
Udah bilang ke si Olin?
Tempatnya udah ada?Aleena yang membaca pesan-pesan yang Vino kirim,refleks ia memukul dahinya dengan tangannya,
"Aduhh,lupa!" lirihnya
Deolin yang melihatnya pun bertanya,"Kenapa Len?" tanyanya heran
"Gua lupa,mau ngajak lo buat belajar bareng besok sama si Vino juga,lo bisa ga?" ajaknya,
Deolin berpikir sejenak,"Eum bisa,pulang sekolah kan?" jawabnya
Aleena menganggukan pelan,"Iya pulang sekolah,kan sebentar lagi UTS" balasnya
"Yaudah nanti kabarin aja mau mapel apa dulu biar gua bawa bukunya" ucap Deolin,"Oh ya dimana?" lanjutnya bertanya.
Aleena berpikir sejenak,"Nah itu gua belum tau,ini aja si Vino nanya mau dimana,lo tau tempat yang enak ga?" tanyanya.
"Eum,kayanya enak di cafe gitu yaa biar ada cemilannya heheh,tapi harus yang sepi" kata Deolin,dan Aleena menganggukan kepalanya menyetujui perkataan Deolin.
"Entar deh gua cari,kalau ada yang cocok gua kasih tau di grup" ujar Deolin,Aleena menganggukan kepalanya pelan.
Ting..ting..
Aleena kembali melihat ruang chat Vino
Ersyavino
Oy
Lama dah balesnya,keburu masuk nihhAleenzel
Sabar dong ah,kan baru juga di tanyain ke si Olin
Nanti tempatnya di cariin Olin
Ntar di kabarin di grupErsyavino
OkeyyAleenzel
Udah kann Bu Ita mau masukErsyavino
Hayo loh Bu ItaTiba-tiba profil Vino muncul dan nada dering yang ia pasang pun berbunyi,dengan cepat Aleena menolak panggilannya karena Bu Ita yang baru saja ingin memasuki kelas, namun untung saja Bapak kesiswaan mengajaknya untuk mengorol terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
Novela JuvenilSebuah kisah perjalanan cinta Aleena Fabrisia Zeline, Aleena biasa dikenal dengan gadis pendiam dan belum pernah merasakan jauh cinta, dan ini saat pertamanya.. "Ah elah ga usah bertele-tele dah langsung intinya aja" acuh Aleena, "Ok,ok gu..GUA MAU...