D U A P U L U H D U A

193 33 18
                                    

•AWAL MALAPETAKA•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AWAL MALAPETAKA•

"Sebenarnya-"

Ares menatap Zean penasaran. Zean menyengir lebar sementara teman-teman lainnya mendelik tanda mengancam.

"Sebenarnya-- lo lagi halu. Mana mungkin Flea ada dua. Iyakan?" Tanya Zean meminta persetujuan yang lainnya. Teman-teman yang lainnya tampak menghela nafas lega. Semuanya mengangguk membenarkan.

"Waktu itukan lo pusing terus mau pingsan. Kayaknya hal yang wajar kalau pandangan lo jadi kabur atau semacamnya." Lanjut Zaenal memberi dukungan.

"Iya kali ya.." Balas Ares sambil mengangguk percaya. Lagipula mana mungkin Flea kembar. Ares saja sudah bersahabat dengan Flea sangat lama dan Flea hanya memiliki seorang kakak.

Brak!
Pintu masukWASIBA terbanting dengan keras. Fernan masuk ke dalam WASIBA dengan tergopoh-gopoh. Ia bersandar di dinding warung sambil merampas minuman milik Richard dan meneguknya hingga kandas.

"Lo kenapa, Fer?" Tanya Ares bingung. Ares tak biasanya melihat Fernan seperti ini.

"Gue mau sampain sesuatu tapi gue nggak mau Mike ikut di obrolan." Kata Fernan serius membuat Mike yang sedang asik bermain game online mendongak.

"Saya? Emang kenapa?" Tanya Mike dengan aneh. Tidak biasanya Fernan seperti ini.

Sebelum Fernan menjawab, Zean tiba-tiba nyeletuk, "Oh.. Fernan mau kasih lo surprise. Keluar dulu, gih." Kata Zean dengan cengiran khasnya.

Mike yang memang sedikit mudah dikelabui sontak mengangguk polos, "Gitu ya?" Tanyanya lalu dengan cepat mengemasi barang ke dalam tas.

Mike yang polos segera pergi begitu saja.

Setelah Mike pergi, Fernan duduk ditempat yang tadinya Mike duduki.

Fernan menatap teman-temannya dengan serius, "Selain Mike, siapa yang ngerasa namanya ada Atta-nya?" Tanya Fernan.

Anak geng tempur SMALA sontak diam. Mereka sontak menuding ke salah satu objek,

"LO!" Jawab mereka semua serempak dan menuding Fernan.

Fernan berdecih. Ia lupa jika namanya juga mengandung kata Atha/Atta.

"Selain gue." Tegas Fernan menahan kesal.

"Mike." Jawab Ares santai sambil membuang kulit kacangnya ke tanah.

Fernan menggelengkan kepalanya, "Selain dia juga. Serius napa."  Balas Fernan sedikit menggeram.

"Zaenal noh." Sahut Zean yang daritadi sibuk bermain game online.

Merasa terpanggil, sontak wajah Zaenal berubah. Ia menatap Fernan dengan bingung, "Kenapa lo nanyain yang namanya Atta? Apa sepenting itu?" Tanya Zaenal penasaran. Ia bingung juga karena namanya ada sangkutpautnya juga dengan nama Atta.

BULLY : Undesirable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang