E M P A T

388 44 35
                                    

●KANDANG SINGA●

Flea melangkahkan kakinya menuju ke markas geng tempur SNARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Flea melangkahkan kakinya menuju ke markas geng tempur SNARA. Persetan dengan konsekuensinya nanti, Flea memang tak bisa diam. Flea tak peduli jika setelah ini ia akan dibully habis-habisan.

Flea hanya ingin mengeluarkan unek-uneknya yang terus membuncah. Dirinya tak apa disakiti, tapi jangan pernah sakiti sahabatnya.

“VINO!!” Teriak Flea menantang di depan markas yang nampak sepi. Flea memberanikan diri untuk melangkah masuk. Flea membuka pintu markas pelan yang sedikit mengeluarkan suara berdecit.

Setelahnya nampak Vino dan beberapa anak buahnya tertidur kelelahan diatas karpet dengan botol-botol memabukkan. Oh, rupanya ada pesta semalam.

Flea berjalan melangkahi beberapa tubuh kakak kelasnya yang tergeletak di lantai. Flea melangkah menuju tempat dimana Vino tergeletak dengan wajah yang memerah tanpa baju. Lelaki itu bertelanjang dada. Flea mengambil ponselnya disaku sambil memotret ekspresi wajah Vino yang tak terkondisikan. Senyum Flea mengembang, siapa tau nanti ia akan membutuhkannya.

Dengan segenap keberaniannya, Flea menendang tubuh Vino berniat membangunkan. Vino hanya melenguh dengan mata yang masih tertutup rapat.

Flea yang tidak sabar segera meneriaki Vino tepat ditelinganya, “VINOOOOO!!!” teriakan Flea mampu membangunkan Vino dan seisi markas. Vino mengusap matanya lalu menatap Flea dengan kaget. Vino lantas berdiri lain halnya dengan beberapa teman lainnya yang terbangun hanya duduk menyaksikan dengan raut mengantuk.

“Floresta Saquella. Tumben lo kemari, ada apa?” Tanya Vino dengan seringaiannya yang menyebalkan.

“Hapus foto Ares di feeds Instagram kamu dan klarifikasi tentang berita bohong yang udah kamu sebarkan itu.” Perintah Flea sambil menatap Vino berani.

Vino mengangkat salah satu alisnya kemudian memiringkan kepalanya mendekati Flea. Tangannya juga perlahan mendekati bibir Flea dan menyentuhnya. Tubuh Flea menegang dan sedikit ketakutan.  Sungguh, diperlakukan seperti ini membuat Flea muak. Flea mundur dan menepis tangan Vino secara kasar.

“Jangan macam-macam ya kamu! Hapus fotonya sekarang. Postingan kamu itu sama aja dengan pencemaran nama baik.” Ujar Flea membuat Vino tertawa.

Vino perlahan mendekati Flea lagi hingga Flea terpojok di dinding. Vino mengunci tubuh Flea dengan tubuhnya membuat nyali Flea perlahan menciut.

“Gue bakal hapus fotonya asal lo mau jadi babu gue.”bisik Vino tepat ditelinga Flea membuat Flea menegang.

“Apa? Ba-Babu?” Tanya Flea dengan gugup.

BULLY : Undesirable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang