E P I L O G

257 25 20
                                        

Ketika lampu aula menyala dengan terang, keempat cowok yang berdiri membelakangi Flea membuka jaketnya secara bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika lampu aula menyala dengan terang, keempat cowok yang berdiri membelakangi Flea membuka jaketnya secara bersamaan.

Mereka menodongkan pistol dengan posisi membelakangi Flea. Tubuh Flea beringsut mundur seraya memejamkan mata. Flea terus berdoa. Bisa saja ini adalah akhir dari hidupnya.

DOR!!

Ketika pistol itu ditembakan, kertas-kertas berwarna-warni berhamburan mengenai Flea yang sudah menutup matanya ketakutan.

Flea membuka matanya perlahan. Keempat cowok itu berbalik memperlihatkan kata perkata yang tersusun di kaos bagian depan.

WILL

YOU

MARRY

ME?

Sepasang mata Flea membelalak. Flea menutup mulutnya penuh keharuan. Gadis itu menoleh dan menyadari jika banyak orang yang sedang menyaksikannya.

Bagaimana bisa Flea tak menyadari jika aula ini ramai?

Disini ada keluarganya, keluarga Ares, anak-anak Avior, Sisca, Ozi, Evelyn, dan beberapa anggota BEM kampus. Entah mereka semua bersembunyi dimana tetapi Flea lega jika ia tak berada di dalam bahaya.

Suara gitar yang dipetik memecah keheningan. Flea menoleh dan mencari sumber suara. Ares muncul dari balik tirai sambil memegang sebuah gitar di tangannya.

 Ares muncul dari balik tirai sambil memegang sebuah gitar di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cowok itu memetik gitar sesuai nada. Ares mulai menyanyikan lagu berjudul "Andmesh - Cinta Luar Biasa."

Bukan tanpa alasan Ares menyanyikan lagu itu. Mengingat perjuangan cinta Ares dan Flea yang tak biasa. Liriknya seakan selaras dengan apa yang Ares rasa. Lagu ini adalah persembahan yang cocok untuk menggambarkan kisah keduanya.

BULLY : Undesirable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang