• MENJAUH •
Flea memutar bolpoinnya. Hari yang berbeda namun suasana hati Flea tak kunjung berubah. Ares belum juga bisa memaafkannya. Flea yang terkenal pendiam di sekolah bertambah semakin diam saja. Bahkan, nilai-nilainya banyak yang turun karena banyak melamun.
"Lo sampai kapan kayak gini terus?" Dengus Sisca jengah melihat sahabatnya seperti tak memiliki semangat hidup lagi. Apa seberarti itu seorang Ares dihidup Flea?
Flea menghela nafas, "Sampai Ares maafin aku."
"Ayolah.. tuh cowok udah kepala batu banget. Susah bujuknya. Gue rasa dia emang benar-benar kecewa dan marah." Ujar Sisca.
Bahu Flea semakin melemas. Flea semakin tertunduk sedih. Bibir gadis itu pucat karena tak nafsu untuk makan.
"Aku tahu kalau aku emang adik dari pembunuh mamanya, tapi apa itu salah aku? Aku aja nggak pernah minta terlahir di keluarga mana dan seperti apa." Tutur Flea lirih.
Sisca iba dibuatnya, "Biarin dia tenang dulu. Siapa tau besok kalian bisa baikan." Kata Sisca menenangkan.
"Padahal tanpa Ares ingat, keluargaku sama hancurnya. Mama udah meninggal sedangkan sekarang aku malah punya mama tiri yang jahat."
"Lo nggak ada di posisi Ares. Ares juga nggak ada di posisi lo sekarang. Kalian memiliki sakit yang sama namun sayangnya nggak bisa saling memahami."
"Sis.."
"Tenangin diri lo sendiri dulu. Intropeksi diri. Mungkin aja ada sesuatu yang harus lo perbaiki. Inget, jangan egois. Nggak semua yang lo ingin harus lo dapetin."
Ucapan Sisca terngiang jelas di otak Flea. Flea diam tak membalasnya.
•••
Jam pelajaran ke-4 sedang berlangsung. Ruangan kelas Ares terbilang ramai. Pak Susanto, guru biologi mengajar didepan. Guru berkumis tebal itu dengan semangat mengajar.
Tok.. tok.. tok..
Ketika Ares sedang asyik mencatat, suara ketukan pintu terdengar dari luar. Pintu itu terbuka menampilkan sesosok siswi berpakaian modis dengan rambutnya yang sengaja dibuat bergelombang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY : Undesirable [END]
Novela Juvenil[COMPLETED] Dia Penyendiri. Dia Lebih Mencintai Sepi. Dia Hanya Perindu Keramaian Yang Selalu Menjadi Ilusi. Dia ingin Berbaur Tanpa Merasa Tersakiti. Floresta Saquella, gadis biasa saja yang ditempatkan disekitar orang luar biasa. Dirinya selalu te...