● MALAIKAT & KECEMBURUAN ●
Jarum jam berputar dengan sangat cepat. Hari telah berganti hari tanpa disadarinya. Sudah terhitung sepuluh hari Ares koma.
Anak-anak SMALA menunggui Ares secara bergantian. Namun, kebetulan saja hari ini mereka ingin menjaga Ares dengan formasi lengkap.
Tak hanya anak SMALA saja, masih ada Irish, Evita, dan beberapa bodyguard suruhan Marzel yang turut menjaga diluar ruangan.
Mereka hanya saling diam. Mungkin hanya terdengar sedikit suara yang saling bercakap. Di Rumah Sakit memang diharuskan tenang. Maka dari itu anak-anak SMALA tak sereceh dan tak sericuh biasanya.
Zean menyenggol lengan Mike tak terlalu keras. Mike yang melamun langsung gelagapan. Lelaki itu menatap Zean penuh tanya.
"Kita sering banget kesini dan setiap kita kesini pasti selalu ada bodyguard. Menurut lo.. Siapa Ares sebenarnya?" Tanya Zean setengah berbisik. Zean merasa jika Ares bukanlah orang biasa.
Mansion milik keluarga Ares saja sudah membuktikan jika Ares dari kalangan keluarga kaya dan sekarang Ares dijaga ketat bak pangeran yang membuat tanda tanya besar terpatri di otak Zean.
Mike mengetuk jarinya berpikir, "Kamu gak tau? Dia itu..." ucapan Mike menggantung di udara. Zean dengan serius terus menyimak.
"Apa?" Tanya Zean tak sabar.
"Manusia." Jawab Mike sambil tergelak ngakak.
Zean menggeplak kepala Mike tak terlalu keras. Disaat candaan mereka, dua orang gadis tiba-tiba datang.
Mereka Flea dan Freya. Flea memohon pada Freya untuk ditemani menjenguk Ares dengan imbalan yang sudah mereka sepakati. Entah apa itu yang terpenting Freya benar-benar tergiur dan segera menyetujui.
Melihat kehadiran dua gadis berwajah serupa itu sontak membuat seluruh anggota geng tempur SMALA berdiri fengan tegas. Apalagi Irish yang berdiri paling depan menatap Flea dan Freya nyalang.
"Ngapain kalian kesini?" Tanya Irish dengan nada tak bersahabat. Irish memang tak suka pada Flea sejak dulu dan kini kadar ketidaksukaannya bertambah banyak.
"Aku pengen ketemu Ares. Boleh?" Pinta Flea memohon.
Irish berdecih. Enak saja, batinnya.
Irish membuang muka, "PERGI!!" Usirnya tak mau melihat wajah Flea maupun Freya.
Freya naik pitam, "Heh, lo jadi cewek punya hati dong. Kembaran gue cuma pengen lihat Ares. Sok-sokan dilarang segala. Drama banget sih hidup lo." Sinis Freya sambil mendorong bahu Irish lumayan kasar.
Irish tak kalah emosinya. Gadis itu mengepalkan tangannya kesal, "Dia om gue. Gue punya hak buat ngelindungin dia dari cewek sampah kayak kalian." Ujar Irish berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY : Undesirable [END]
Dla nastolatków[COMPLETED] Dia Penyendiri. Dia Lebih Mencintai Sepi. Dia Hanya Perindu Keramaian Yang Selalu Menjadi Ilusi. Dia ingin Berbaur Tanpa Merasa Tersakiti. Floresta Saquella, gadis biasa saja yang ditempatkan disekitar orang luar biasa. Dirinya selalu te...