T U J U H

270 35 73
                                    

TERPERANGKAP

Vino Jeremie Embrano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vino Jeremie Embrano. Cowok itu sudah menunggu didepan rumah Flea. Vino menyeringai geli membayangkan Flea akan terkejut ketika berhadapan dengannya nanti. Flea pasti tak menyangka jika Vino akan menjemputnya.

Pintu rumah Flea terbuka. Flea keluar sambil menenteng tas di tangan kirinya. Rautnya tampak terkejut ketika melihat bunga yang tergeletak didepan pintu.

Flea menunduk mengambil bunga itu. Sekalipun Flea tak pernah menerima bunga. Ini pertama kalinya.

Flea mendongak mencari keberadaan sang pengirim bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flea mendongak mencari keberadaan sang pengirim bunga. Sampai pada akhirnya tatapan Flea berhenti ketika melihat Vino sedang duduk diatas motornya.

Flea terkejut. Gadis itu menyimpan bunganya di meja teras lalu mendekati Vino yang masih setia mengembangkan senyumnya.

"Kamu yang kirim bunga itu buat aku?" Tanya Flea tak percaya.

Vino menaik-turunkan kedua alisnya kemudian mengacak rambut Flea dengan gemas.

"Anggap aja sambutan. Kan lo udah jadi babu gue sekarang." Kata Vino membuat Flea menggaruk tengkuknya tak mengerti. Flea memilih mengangguk saja sebagai jawaban.

"Yuk berangkat." Ujar Vino sambil memberikan sebuah helm pada Flea.

Flea mengerutkan keningnya bingung. Gadis itu membenarkan letak kacamatanya yang merosot. Flea masih terpaku ditempatnya membuat Vino yang tak sabar dengan segera memakaikan helm itu langsung ke kepala Flea.

"Ayo naik.. kita berangkat ke SNARA." Ajak Vino membuat Flea tersadar dari lamunannya. Flea mengangguk mengiyakan.

Flea segera naik ke boncengan Vino. Entah kenapa Flea mau-mau saja diperintah seperti itu. Tapi jika dipikir-pikir ini memang tugas babu. Babu harus menurut ke tuannya bukan?

"Kemarin pulsek gue cariin lo nya udah gaada." Kata Vino membuka pembicaraan.

"Apa? Aku gak dipanggil ke ruangan kepsek tuh." Jawab Flea tak nyambung. Kejadian saat bersama Ares kembali terulang. Ini semua karena suara berisik kendaraan dan hembusan angin yang lumayan kencang.

BULLY : Undesirable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang