T U J U H B E L A S

208 34 59
                                    

● KEHANCURAN ●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KEHANCURAN

Hari ini tampak sangat cerah diisi oleh langit biru dengan matahari yang senantiasa bersinar terang. Sama seperti Irish,  gadis itu nampak bahagia. Irish tertawa lebar. Ia menanggapi lelucon yang diberikan Fernando, kekasihnya.

Jalanan tak begitu padat. Mobil milik Fernan berhenti ketika lampu lalu lintas berwarna merah.

"Kita mau kemana?" Tanya Fernan dengan raut wajahnya yang datar.  Irish dan Fernan baru jadian beberapa hari yang lalu.

Menurut Irish, Fernan itu 11-12 dengan papanya. Fernan dan Bara memiliki banyak kesamaan. Diantara kesamaan itu, Irish paling nyaman dengan perhatian keduanya.

"Kemana ya?" Tanya Irish bimbang.

Irish menimang. Gadis itu mengetuk-ngetuk dagunya pelan sambil memerhatikan sekitar.

Tanpa sengaja, indera penglihatan Irish melihat sebuah keramaian. Sepertinya ada kecelakaan. Penglihatan Irish menajam. Irish tak sanggup berkata-kata. Ia mengenali motor yang setengah hancur itu. Irish juga sangat mengenali sosok yang terkulai diatas aspal.

 Irish juga sangat mengenali sosok yang terkulai diatas aspal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-Ares.." gumam Irish terdengar sangat lirih.

Dunia disekitar Irish seakan berhenti. Entah takdir macam apa. Irish yang sedang asyik jalan dengan kekasihnya tiba-tiba saja harus melihat sesuatu yang mengejutkan. Ares, lelaki itu terkapar bersimbah darah di jalanan dengan dua sosok gadis berwajah serupa.

Irish meloncat turun dari mobil secara tiba-tiba. Hal itu membuat Fernan tak dapat lagi bertingkah santai. Cowok itu langsung berteriak kaget.

Fernan ingin sekali mengejar Irish namun sayangnya lampu lalu lintas sudah berubah warna menjadi hijau. Mau-tak mau Fernan kembali melajukan mobilnya karena sudah diklakson berulang kali oleh kendaraan-kendaraan yang berbaris dibelakangnya.

Irish menghampiri Ares. Mulutnya setengah membuka. Tubuhnya bergetar melihat kejadian dihadapannya. Irish menatap nyalang kedua gadis didepannya. Ia juga menatap tajam satu-persatu orang yang berkerubung tanpa melakukan sesuatu.

BULLY : Undesirable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang