●PERKENALAN DAN RASA●
Flea meraba-raba lantai sekitarnya. Kepalanya sangat pening. Darah juga mengucur banyak dari dahinya. Beberapa area wajahnya juga lebam.
"Ares, tolong.." rintih Flea sambil menahan sakit di wajahnya. Flea berusaha keras mengambil ponselnya.
Pandangan Flea sedikit buram. Mungkin karena pukulan tepat di wajah yang terbilang keras. Untung saja, chat Ares disematkan oleh Flea sehingga Flea dengan mudah dapat mengirimi cowok itu pesan.
Floresta
Ares, kamu dimana? Tolong aku.Flea menetralkan pernapasannya. Ia bangun pelan-pelan. Flea mengusap keningnya yang keluar darah.
Flea bingung. Bisa saja ia mencari jalan untuk keluar namun yang dipermasalahkan adalah pakaian yang dikenakan Flea sudah tak layak pakai. Flea malu jika harus keluar menggunakan pakaian seperti itu. Flea juga bukan tipe orang yang suka memamerkan lekuk tubuh.
Flea mencari akal. Ia berjalan tertatih-tatih sambil berpegangan pada dinding. Flea juga meminggirkan meja dan kursi bekas yang menutupi jalannya. Flea mengambil kain yang tersampir disebuah lemari. Flea memakai kain itu untuk menutupi tubuh atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY : Undesirable [END]
Genç Kurgu[COMPLETED] Dia Penyendiri. Dia Lebih Mencintai Sepi. Dia Hanya Perindu Keramaian Yang Selalu Menjadi Ilusi. Dia ingin Berbaur Tanpa Merasa Tersakiti. Floresta Saquella, gadis biasa saja yang ditempatkan disekitar orang luar biasa. Dirinya selalu te...