L I M A P U L U H D E L A P A N

170 25 32
                                    

• DIABAIKAN •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• DIABAIKAN •

Sebuah mobil terparkir rapi di depan apartment di kota Bandung.  Ares melangkahkan kakinya keluar mobil. Kaki-kaki cowok itu berjalan menuju lift dan berbaur dengan kerumunan orang disana.

Ares melesat menuju salah satu kamar yang terletak paling ujung. Ia menempelkan sidik jarinya di samping pintu. Pintu apartment yang sudah dirancang otomatis itu perlahan terbuka lebar.

"LAH, LU SIAPA?!"

Suara pekikan orang terdengar lebay dari dalam. Ares memutar bola mata jengah. Siapa lagi jika bukan kakak sepupunya.

Seorang lelaki dewasa duduk di sebuah sofa berwarna cokelat. Kacamata kotak yang bertengger manis di hidung mancungnya menambah kesan tegas tersendiri di wajahnya.

Roneovero Alexandra. Jika kalian ingat, ia adalah sosok penganggu diantara hubungan Leyna dan Bara. Ah, tidak. Mungkin lebih tepatnya, sosok yang berperan cukup penting untuk mendorong kedua kakak Ares itu menuju ke jenjang pernikahan.

- Baca "Hey, Twins!" kalau penasaran -

Lelaki yang kini berstatus sebagai duda tanpa anak itu memutuskan pulang ke Indonesia setelah urusan pemakaman istrinya telah selesai di Filipina. Secara tidak langsung, Roneo pulang ke Indonesia untuk menenangkan hatinya.

Dan, disinilah sekarang ia berada. Keluarga Bezos yang lainnya menyarankan Roneo untuk tinggal bersama Ares di satu apartment yang sama. Roneo juga ditugaskan untuk mengawasi anak nakal itu selama ia berada di Bandung.

"Bego mulu deh." ejek Ares sambil menutup sebelah telinganya yang terasa pengang. Ares meringis kecil. Cowok itu memilih duduk di sebelah Roneo.

Sementara Roneo menyengir lebar. Lelaki yang tak lagi muda itu menyodorkan tangannya di depan wajah Ares dengan angkuh.

"Salim dulu. Anggap gue bapak lo." Perintah Roneo dengan logat filiphina-nya yang khas. Suara lelaki itu terdengar aneh jika berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

"Bapak gundulmu." balas Ares malas. Ares bmenimpuk kepala Roneo menggunakan bantal sofa.

Roneo tertawa. Lelaki itu balas mengikat leher Ares menggunakan dasinya.

"Jangan nakal, blacky." Candanya sambil tertawa puas.

"Eh, anjir.. Gue bukan anjing. Lepasin, kak!" dengus Ares sambil berusaha melepaskan diri.

Roneo akhirnya melepas Ares dari jeratan tali dasinya. Lelaki itu kini malah melebarkan senyum penuh arti.

"Di kampus, ceweknya cantik-cantik nggak?" Tanya Roneo beralih serius. Rasanya Ares ingin menggaruk wajah serius lelaki itu.

Ares menganggukkan kepalanya. Cowok itu melebarkan senyum paling misteriusnya.

"Banyak sih, tapi.." Ares menggantungkan kalimatnya. Ares menaikkan sebelah alisnya membuat Roneo semakin penasaran.

BULLY : Undesirable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang