D U A P U L U H T I G A

193 32 34
                                        

• JADIAN? •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• JADIAN? •

Motor milik Ares membelah jalanan kota. Ares tak sendirian. Ares ditemani Zean yang duduk diboncengan belakang motornya.

Mereka melaju menuju sebuah perusahaan ternama. Perusahaan milik siapa lagi jika bukan milik daddynya.

Jalanan terhitung padat. Sekolah mereka hari ini pulang cepat. Maka dari itu, pukul 13.00 mereka sudah berkeliaran di luar sekolah.

"Mampir masjid dulu ya, Ze." Ucap Ares setengah berteriak karena suara angin dan berisiknya suara kendaraan.

"Ngalim lo?" Ejek Zean.

Ares memarkirkan motornya di masjid pinggir jalan. Ia parkir dibawah pohon rindang. Ares melepas helm fullface yang melindungi kepalanya.

"Gue belum sempet sholat tadi. Emang lo udah?" Balas Ares membuat Zean menyengir lebar.

"Belum." Sahut Zean tanpa dosa.

Ares tertawa ringan, "Udah yuk masuk. Cuma sebentar." Ujar Ares sambil menarik Zean untuk ikut dengannya.

Ares dan Zean mengambil air wudhu. Mereka mulai menunaikan kewajiban mereka untuk sholat dzuhur 4 rakaat.

Setelah sholat dan berdoa sejenak, mereka keluar dari masjid dan kembali memakai sepatu masing-masing.

"Lo beneran mau ngajak gue ke kantor bokap lo? Ada apaan sih?" Tanya Zean sambil memakai kembali jaket navy miliknya. Ares menyeringai penuh kesombongan.

 Ares menyeringai penuh kesombongan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau pamer." Jawab Ares yang tentunya bercanda membuat Zean berdecih. Zean menempeleng kepala Ares dengan keras membuat Ares tertawa lebar.

"Gue mau nembak Flea malam ini." Lanjut Ares memamerkan gigi-gigi putihnya.

Zean tampak terkejut. Namun lelaki itu dengan cepat menetralkan ekspresinya, "Serius lo?" Tanyanya yang diangguki cepat oleh Ares.

Ares menyalakan mesin motornya. Zean segera naik diboncengan motor lelaki itu, "Terus apa hubungannya sama bokap lo?" Tanya Zean bingung.

BULLY : Undesirable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang