● POTONGAN KISAH MASA LALU ●
Freya merebahkan dirinya di kasur queensize milik Flea. Freya melihat-lihat beberapa koleksi barang milik saudara kembarnya. Tak ada yang menarik. Hanya ada beberapa furnitur sederhana dan berpuluh-puluh novel best seller yang terpajang dirak sudut kamar.
Freya juga melihat sebuah foto polaroid. Itu foto Flea dan Ares yang sedang berdua. Freya menunduk. Freya sebenarnya tak ingin benci Flea namun melihat tindakan yang Flea lakukan membuat Freya sebal dengan gadis itu.
Flashback On
Seorang gadis kecil berusia lima tahun berjalan sendirian di sebuah mall. Gadis itu mencari keberadaan mama dan kembarannya yang tak kunjung kembali. Mereka berdua berjalan-jalan dan pergi meninggalkannya yang tadi sedang memakan es krim.
Dia Flerisca Maquella. Freya duduk di bangku mall dengan wajahnya yang menunduk sedih. Gadis kecil itu tampak murung.
Seorang bocah laki-laki datang dari kejauhan. Umurnya tampak lebih tua satu tahun dari Freya. Dia Naresh Yori Alvarendra. Ares yang melihat Freya tampak sedih dan tengah sendirian segera menghampiri gadis itu.
Niat Ares kesini untuk mencari Irish yang katanya sedang bermain di area timezone. Namun hal itu harus urung. Ares iba melihat Freya sendirian.
"Halo, kamu sendirian?" Tanya Ares sambil duduk disebelah Freya.
Freya mengangkat wajahnya. Gadis kecil itu mengangguk sedih.
"Aku sendilian. Meleka semua pelgi ninggalin aku." Ujar Freya yang saat itu masih cadel dan menyebut 'R' dengan 'L'
Ares mengangguk. Bocah laki-laki itu menyodorkan tangannya berkenalan, "Kenalin, aku Ares. Nama kamu siapa?" Tanya Ares riang.
Mimik wajah Freya berubah riang. Gadis kecil itu bersemangat dan menerima uluran tangan Ares, "Aku Fleya.." jawabnya cadel.
Ini awal sebuah kesalahan. Freya tak dapat mengucap namanya sendiri karena masih cadel dan malah menyebut nama Flea.
"Flea? Nama yang bagus." Gumam Ares yang tak didengar oleh Freya lalu tersenyum malu-malu.
Flashback Off
"Seharusnya gue gak cadel waktu itu." Desis Freya menahan kesal mengingat awal mula dia bertemu dengan Ares.
Freya merebahkan tubuhnya. Gadis itu menutup matanya kemudian terlelap.
●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY : Undesirable [END]
Teen Fiction[COMPLETED] Dia Penyendiri. Dia Lebih Mencintai Sepi. Dia Hanya Perindu Keramaian Yang Selalu Menjadi Ilusi. Dia ingin Berbaur Tanpa Merasa Tersakiti. Floresta Saquella, gadis biasa saja yang ditempatkan disekitar orang luar biasa. Dirinya selalu te...