• LANGIT MALAM •
Flea menekuk lututnya. Gadis itu sedang duduk ditepi balkon kamar. Angin malam yang terasa dingin tak membuat Flea ingin masuk. Gadis yang kini memakai kacamata bulat itu hanya menatap langit malam sembari mengembangkan senyum tipis.
Piyama tipis bergambar doraemon yang dikenakan Flea sesekali tertiup angin. Begitu juga, dengan rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai bebas.
Flea memejamkan mata sejenak. Gadis itu sangat menikmati waktu kesendiriannya. Sangat menenangkan.
Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Udara semakin dingin saja. Flea masih setia duduk ditempatnya.
Gadis itu mendongak. Menatap bulan dan bintang yang masih berada di langit yang sama.
"Sejauh apapun jarak, kita tetap menatap langit yang sama." gumam Flea pelan. Sesaat kemudian, gadis itu memilih masuk ke dalam kamarnya.
Flea mematikan saklar lampu kamar. Flea melepas kacamata yang dipakainya dan menyimpannya ke dalam laci meja. Gadis itu melempar tubuhnya keatas kasur queen size miliknya. Flea menarik selimutnya sebatas dada.
Sepasang mata indah itu perlahan redup.
Lama-lama, sepasang mata lentik itu terpejam. Flea tertidur pulas mengakhiri harinya.•••
Damian duduk di teras rumah. Lelaki paruh baya itu sedang bermain catur dengan Freya. Freya tertawa kesenangan. Freya berhasil mengalahkan Damian ketiga kalinya.
"Aku yang menang. Papa harus nurutin mau aku!" kata Freya sambil memekik bangga.
Flea yang duduk tak jauh dari keduanya juga tersenyum tipis diam-diam. Gadis itu berjalan menghampiri Damian dan Freya sambil membawa 3 gelas minuman diatas nampan.
"Nih, aku bawain minuman kesukaan kalian." kata Flea sambil memberikan dua gelas vanilla latte pada Damian dan Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY : Undesirable [END]
Ficção Adolescente[COMPLETED] Dia Penyendiri. Dia Lebih Mencintai Sepi. Dia Hanya Perindu Keramaian Yang Selalu Menjadi Ilusi. Dia ingin Berbaur Tanpa Merasa Tersakiti. Floresta Saquella, gadis biasa saja yang ditempatkan disekitar orang luar biasa. Dirinya selalu te...