[COMPLETED]
Dia Penyendiri. Dia Lebih Mencintai Sepi. Dia Hanya Perindu Keramaian Yang Selalu Menjadi Ilusi. Dia ingin Berbaur Tanpa Merasa Tersakiti.
Floresta Saquella, gadis biasa saja yang ditempatkan disekitar orang luar biasa. Dirinya selalu te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• PENJELASAN UNTUK SANGGA •
Matahari sudah semakin naik tetapi Flea tak kunjung bangun dari tidurnya. Sepasang mata cantiknya masih senantiasa terpejam rapat. Alarm yang sudah terpasang diatas nakas juga tak ia hiraukan.
"FLEA!! FLEA!!"
Freya berteriak sambil menggedor pintu kamar saudara kembarnya dengan tak sabar. Gadis itu sudah siap dengan gaun super cantiknya. Hari ini, Freya ada pemotretan. Katanya, ia akan berpartner dengan Irish yang juga berkecimpung di dunia karir yang sama. Kebetulan Irish sedang berada di Bandung sekarang.
"FLEAAA!!" Freya berteriak kedua kalinya. Kini, tidur Flea mulai terganggu.
Flea menggosok wajahnya menggunakan tangan. Gadis itu melenguh sambil meregangkan otot tubuhnya.
"BANGUN, FLEAAA!!!" Freya berteriak ketiga kalinya. Suaranya lebih nyaring dari sebelumnya.
Dengan keadaan yang masih mengantuk, Flea beranjak bangun. Flea membuka pintu kamarnya dan melihat Freya yang sudah berkacak pinggang.
"Lo kebo atau apaan sih? gue kira lo tidur selamanya." Dumel Freya kesal.
Flea menguap. Flea menatap Freya malas, "Udah?" Tanya Flea membuat Freya menatap Flea tak percaya.
Freya menabok wajah Flea menggunakan slingbag yang ada ditangannya.
"Lo kuliah, bege! Buruan bangun." pekik Freya naik pitam.
Flea lagi-lagi menguap dengan malas, "Aku kuliah siang, Fre. Udahlah, masih ngantuk. Semalam aku nggak bisa tidur." Papar Flea beralasan. Gadis itu sudah menyandarkan tubuhnya di daun pintu sambil memejamkan mata.
"Dibawah ada Sangga. Dia nungguin lo tuh." ucap Freya membuat Flea melebarkan sepasang matanya.
"Sangga? Ngapain?" Tanya Flea heran.
Freya mengedikkan bahunya, "Mana gue tahu. Samperin gih. Kasian anak orang digantung mulu." ucap Freya sedikit ketus.
"Digantung apanya? Dia aja masih jalan kesana-kesini kok." balas Flea mode polos.
Freya menepuk jidatnya, "Astagfirullah, tobat gue punya kembaran kayak lo. Maksud gue, lo jelasin ke dia. Dia kayaknya punya perasaan lebih ke lo." jelas Freya gemas.
"Perasaan lebih? Kayak aku ke Ares?" Tanya Flea memastikan.
Freya menganggukan kepalanya mengiyakan.
"Makanya jadi orang peka dong. Daripada nantinya ada masalah, mending lo lurusin sekarang." saran Freya dengan tampang serius.
Flea menatap Freya ragu. Flea diam menimang, "Kalau aku yang dibilang geer gimana?" tanya Flea tak yakin.
Freya berdecak, "Percaya sama gue. Lo jelasin baik-baik sekarang atau lo bakal nyesel nantinya"
Flea menghembuskan nafasnya. Gadis itu menganggukan kepala.