[COMPLETED]
Dia Penyendiri. Dia Lebih Mencintai Sepi. Dia Hanya Perindu Keramaian Yang Selalu Menjadi Ilusi. Dia ingin Berbaur Tanpa Merasa Tersakiti.
Floresta Saquella, gadis biasa saja yang ditempatkan disekitar orang luar biasa. Dirinya selalu te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pertarungan sengit antara SNARA dengan SMALA tak bisa terelakan lagi. Pasukan geng tempur SMALA yang dipimpin oleh Ares dengan Pasukan geng tempur SNARA yang dipimpin Vino harus melanjutkan pertikaian yang sempat tertunda.
Mereka menggelar tawuran besar-besaran di taman Bakti Jaya Bandung. Tempat itu dipilih karena memiliki area luas dan tempatnya yang cukup sepi. Ares menatap bengis Vino yang masih berdiri angkuh meski wajahnya sudah penuh lebam.
Ares terus mengomando anggotanya untuk terus maju agar pertarungan ini segera selesai karena ada Flea yang menunggunya di WASIBA. Ares terus berharap agar gadis polos nan lugu itu cepat sadar.
“SERANGGGG!!!” Komando Ares pada seluruh anggotanya. Ares terus menonjok siapapun yang didepannya dengan brutal. Ares tak peduli. Perbuatan anak SNARA untuk Flea harus terbalaskan. Ares membabi buta, banyak Anak SNARA yang langsung tepar dan terluka ditangannya.
Kekuatan mereka tak ada yang sanggup menandingi kekuatan Ares. Ares beringas jika menyangkut hal yang dapat menyakiti Flea, sahabatnya.
Melihat banyak teman-temannya yang sudah tak berdaya membuat Vino harus turun langsung berhadapan dengan Ares.
Ares berdecih muak sedangkan Vino tampak menyunggingkan senyumnya.
“Kita fight secara jantan disini, Ares. Dan kita lihat siapa yang bakal tepar. Lo atau Gue?” Ucap Vino dengan sombongnya. Laki-laki itu terlalu percaya diri.
Tanpa basa-basi Ares langsung meninju rahang Vino keras membuat lelaki itu tersungkur ke tanah. Vino mengangkat jempol mengejek. Vino yang memang belum merasa kalah segera berdiri dan mengunci pergerakan Ares.
“Lo harus kalah atau gue bikin Flea menderita selama di SNARA?” Bisik Vino membuat tubuh Ares menegang.
“BANGSAT LO! Beraninya ngancem.” Maki Ares tak terima. Ares memukuli Vino brutal membuat Vino semakin tersenyum miring.
“Lo lebih milih Flea menderita di SNARA? It’s okay, dia pasti sedih kalau tahu tentang ini.” Ucap Vino lagi membuat Ares menghentikan aksinya.
"GAK ADA SATUPUN ORANG YANG BOLEH NYAKITIN FLEA!" Teriak Ares murka. Rupanya, Vino telah berhasil memancing emosinya.
"Semua anak SNARA tunduk sama gue. Gue tinggal nyuruh mereka bully Flea setiap hari pasti mereka dengan senang hati akan melakukannya. Lo tinggal tunggu aja Flea pulang dalam keadaan mengenaskan." Ujar Vino sambil tertawa jahat. Benar-benar sosok iblis yang kejam dan tak berperasaan.