• HARAPAN DAN KEKECEWAAN •
Jam pulang sekolah akhirnya tiba. Seluruh Siswa dan Siswi SNARA banyak yang menghambur keluar untuk pulang ke rumah masing-masing.Begitu pula dengan Sangga. Sangga keluar dari kelasnya terlebih dahulu. Ia memilih pergi tanpa pamit pada Vino. Sangga sengaja menyelinap agar ia tak ditahan atau ditanyai macam-macam oleh teman segengnya.
Sangga berjalan cepat ke arah motornya. Ia segera menaiki motor dan memakai helm fullface miliknya dengan cepat. Lelaki bertubuh kurus itu melajukan motornya dengan tergesa meninggalkan parkiran SMA Nusantara.
Sangga memberhentikan motornya di pinggir sungai. Ia melepas helm yang dikenakannya. Sangga duduk diatas rerumputan. Lelaki itu mengambil sesuatu di dalam tasnya. Sebuah kamera milik Fernan.
Vino menyuruh Sangga untuk merusak dan membuang kamera itu akan tetapi sepertinya Sangga tak akan melakukan itu.
Sangga mengamati kamera itu perlahan. Kamera itu diteliti dan diputar-putar olehnya.Sangga menyalakan kamera milik Fernan. Ia memutar video yang terekam disana. Tentang dimana Zaenal dan Freya membuka kebusukannya.
"Gue nggak akan pernah rusakin kameranya, Vin. Ini senjata gue kalau nantinya gue merasa dirugikan." Ujar Sangga lalu memasukkan kembali kamera itu ke dalam tasnya.
•••
Vino Jeremie Embrano, lelaki tampan berkulit putih itu duduk di atas motor dengan Freya yang ada disisinya.
Freya berkacak pinggang. Freya duduk dibelakang jok motor Vino sementara Vino berdiri sambil menyandarkan tubuhnya di beteng SNARA.
Vino mengamati Freya lama. Sudut bibirnya tertarik keatas.
"Lo tuh ibaratnya versi asli dari Flea." Ujar Vino tiba-tiba.
Freya mengangkat alisnya, "Terus Flea?" Tanyanya.
"Ibaratnya Flea itu versi lite-nya." Ujar Vino dengan tawa yang tercetak jelas di wajahnya.
Freya ikut terkekeh pelan. Gadis itu menyibak rambutnya yang terurai.
"Gue nggak nyangka kalo lo bisa gombal kayak gini." Ujar Freya setengah mengejek.
Freya tertawa disambut juga dengan tawa Vino yang tergelak sangat nyaring.
Ditengah tawa yang tercipta diantara mereka ada seseorang yang menatap kedekatan keduanya tak suka. Tanpa aba-aba dan tanpa Freya duga, rambut milik Freya ditarik dari belakang. Ada Valerie yang berdiri dengan wajah memerah menahan amarah. Valerie menarik rambut Freya kencang membuat Freya berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY : Undesirable [END]
Teen Fiction[COMPLETED] Dia Penyendiri. Dia Lebih Mencintai Sepi. Dia Hanya Perindu Keramaian Yang Selalu Menjadi Ilusi. Dia ingin Berbaur Tanpa Merasa Tersakiti. Floresta Saquella, gadis biasa saja yang ditempatkan disekitar orang luar biasa. Dirinya selalu te...