E M P A T P U L U H

199 32 59
                                        

• CELAKA •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• CELAKA •

Malam sudah terbilang larut. Jam sudah menunjukkan pukul 21.45 WIB namun Ares masih berkeliaran. Ares masih mencari keberadaan Irish yang kata Fernan diculik oleh anak buah Vino.

Ares berjalan cepat di gang yang sangat sepi. Ares sudah mengganti pakaiannya dengan jaket berwarna hitam dan celana jeans biru. Ares mengendap-endap berusaha berjalan tampa suara.

Sepasang mata Ares bergerak lincah mencari keberadaan rumah tempat Irish disekap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang mata Ares bergerak lincah mencari keberadaan rumah tempat Irish disekap. Berdasarkan lokasi terakhir yang dilacak dari ponsel Irish, Irish berada disekitar sini.

Tanpa sengaja, pandangan Ares melihat siluet seorang gadis di kegelapan malam. Gadis itu berdiri di bawah lampu jalan.

"Dia siapa?" Gumam Ares sambil berjalan mengendap tanpa suara.

Ares berjalan mendekatinya. Siapa tau saja, Ares bisa mendapatkan info penting darinya.

Ares menyentuh bahu gadis itu pelan. Namun, sentuhan Ares itu ternyata sanggup membuat gadis itu terkejut.

"SETAN!" Pekik gadis itu dengan keras. Ares membekapnya agar tak bersuara.

Di dalam remang-remang dan pencahayaan yang cukup minim, Ares juga tak kalah terkejutnya. Ares jelas tahu siapa gadis didepannya. Valerie berdiri sambil memasang wajah kesal.

"Kirain siapa." Dengus Valerie sambil mengatur nafasnya yang sempat berdegup kencang karena syok. Gadis itu seakan-akan baru saja tertangkap basah maling jemuran.

Ares memutar bola matanya malas. Lelaki itu menghembuskan nafas, "Lo ngapain sih disini? Bahaya." Peringat Ares membuat Valerie tampak menimang.

"Iya juga, gue ngapain kesini sih? Bukan urusan gue juga." Ujar Valerie sambil menggaruk tengkuknya bingung. Entah kenapa, Valerie merasa bodoh.

Ares menjitak pelan kening gadis itu, "Gue kira lo jago ngebully doang. Ternyata ditambah bego juga." Ejek Ares sambil tertawa tanpa suara.

Valerie mendelik tak terima,"Eh, anjir. Gue yakin setelah ini lo bakal berterimakasih sama gue." Katanya percaya diri.

BULLY : Undesirable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang