BULLY : Undesirable [END]

T I G A P U L U H S A T U

• MOVE ON •

Sorakan beberapa siswa-siswi terdengar. Mereka seketika terpana melihat sosok Ares berjalan bersisian dengan gadis kelas 10. Ares tak biasanya seperti ini. Biasanya Ares selalu berjalan sendirian atau berjalan bersama teman-temannya. Ares tak pernah memperlihatkan diri jika lelaki itu memiliki pacar. Tapi kini--sungguh diluar dugaan. Kita tak bisa menebak sebagaimana bahagia hati Maudy kini.

Bisikan-bisikan halus terdengar. Ada yang memuji ketampanan Ares, ada yang terang-terangan terlihat iri. Ares memang definisi paling sempurna dari seluruh lelaki di SMALA.

Bukan hanya tampangnya yang good looking tetapi kecerdasan Ares yang patut diacungi jempol. Tak hanya itu, tingkah Ares yang berani, cerdik, dan sedikit sulit ditebak membuat mereka terpana.

Seperti biasa, Ares selalu memakai jaket army kesayangannya. Jaket yang selalu dipakai bukan karena paling bagus dari yang lainnya namun karena ada unsur nyaman bagi pemakainya. Mungkin tak hanya Ares, kalian juga punya bukan?

Maudy menggenggam tangan Ares erat. Gadis itu tampak sangat percaya diri. Maudy tersenyum tiada hentinya. Sampai pada akhirnya, mereka sampai didepan kelas Maudy.

"Emm.. kak, aku masuk dulu ya?" Ujar Maudy berpamitan. Gadis itu sedikit salah tingkah.

Ares menganggukan kepalanya menanggapi. Lelaki itu memasukkan tangan kirinya ke saku jaket.

"Jangan lupa nanti jam istirahat temui gue di roftop. Kita mulai belajar. Olim tinggal 5 hari lagi-kan?" Ujar Ares yang diangguki semangat oleh Maudy.

"Oke kak, dah!" Balas Maudy sambil melambaikan tangan.

Ares menarik sudut bibirnya. Setelah memastikan Maudy sudah benar-benar masuk kelas, lelaki itu berbalik dan berjalan menuju kelasnya yang terletak di lantai atas.

•••