●LABIRIN TEKA-TEKI●
Zean menyisir rambutnya angkuh menggunakan jari-jari tangan. Ia turun dengan cepat dari mobil hitam mengkilat miliknya.
Cowok itu melepaskan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Ia melebarkan senyumnya sambil menarik nafas dalam-dalam.
Sudah lama sekali Zean tak merasakan hal ini. Ia kini sedang berada di sirkuit balapan mobil. Sudah banyak mobil dengan berbagai jenis dan warna yang berjejer rapi.
Zean melenggang santai menghampiri salah satu temannya yang menjadi panitia acara. Namanya Reno, sesosok pria berumur 20 tahunan yang memiliki lesung pipit ketika tersenyum.
"Hey, bro!" Panggil Zean sambil mengangkat tangannya.
Mendengar panggilan Zean, Reno menyambut Zean dengan ramah. Cowok itu merangkul Zean tanda penyambutan.
"Ngapain lo kesini? Tumben." Sindir Reno membuat Zean tertawa ringan. Zean memang sudah lama tak kemari. Zean biasa datang jika cowok itu benar-benar membutuhkan uang.
Zean menyengir kuda. Sindiran dari Reno membuatnya sedikit malu. Pasti Reno sudah tahu apa maksudnya
Zean menyandarkan tubuhnya di dinding. Cowok itu memasukkan kedua tangannya di saku jaket kulit yang dipakainya.
"Lagi butuh duit nih. Bokap belum ngirim." Kata Zean terus terang dengan suaranya yang pelan membuat Reno tertawa.
"Udah gue duga. Ada sih pertandingan tapi lawannya cewek. Gimana?" Tanya Reno sambil memiringkan senyumnya.
Kedua bola mata Zean membulat. Cowok itu menyemburkan tawanya, "Yaudahlah gapapa. Peluang gue menang lebih besar." Balas Zean angkuh.
Reno tertawa menanggapi, "Jangan main-main lo. Dia lihai banget."kata Reno serius.
"Namanya siapa?" Tanya Zean penasaran. Apa mungkin gadis yang akan menjadi lawannya itu memiliki skill balapan yang sangat hebat?
"Fle--"
"RENO!!" Baru saja Reno hendak menyebutkan nama, seseorang sudah memanggilnya. Seorang cowok berusia beberapa tahun diatas Zean memanggil Reno sambil melambaikan tangan.
"Gue kesana dulu. Lo siap-siap aja deh. Ntar gue panggil kalo tuh cewek dah ready." Kata Reno membuat Zean mengangguk. Zean sedikit penasaran dengan gadis yang dimaksud Reno.
Zean bersandar di mobil hitamnya. Cowok itu berkali-kali mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Gadis yang katanya akan menjadi lawannya belum kunjung tiba. Entahlah apa yang sedang dilakukannya. Membuat alis mungkin?
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY : Undesirable [END]
Ficção Adolescente[COMPLETED] Dia Penyendiri. Dia Lebih Mencintai Sepi. Dia Hanya Perindu Keramaian Yang Selalu Menjadi Ilusi. Dia ingin Berbaur Tanpa Merasa Tersakiti. Floresta Saquella, gadis biasa saja yang ditempatkan disekitar orang luar biasa. Dirinya selalu te...