9

2.2K 231 30
                                    

Gak bosan-bosan mengingatkan untuk vote dan komen yang banyak! Bismillah. Happy reading!




Memasuki sebuah cafe, Fara tampak marah. Matanya dengan mudah menemukan orang yang menjadikan cafe itu sebagai titik pertemuan mereka. Seluruh perhatian pengunjung mengarah pada eksistensi Fara yang tiba-tiba melempar sesuatu tepat di depan wajah orang itu.

Jeffreyan. Apalagi yang cowok itu inginkan setelah mereka putus, Fara benar-benar tidak tahu. Fara mulai muak dengan tingkah Jeffreyan yang selain menerornya dengan puluhan panggilan telepon maupun pesan singkat. Kini Jeffreyan ikut menyeret adik Fara demi ambisinya yang mau Fara kembali ke pelukannya.

"Maksud lo apa sih Jeffreyan sampe pake adek gue demi nyari perhatian gue gini hah? Lo pikir duit lo ini mampu bikin gue supaya balikan sama lo lagi, iya?" Fara tidak peduli jika suaranya terlalu lantang di depan umum seperti ini. Kekesalannya sudah mengepul memenuhi kepalanya.

Melihat kedatangan Fara yang langsung mengintimidasi dirinya maka Jeffreyan segera beranjak dari duduk. Memegang pundak Fara lalu mengelusnya lembut seakan mencoba meredam emosi si puan.

"Fara, kamu dateng kok udah marah-marah gini sih? Kenapa coba?" tanya Jeffreyan.

Padahal dari awal mendapatkan Fara melempar amplop coklat yang tebal ke arahnya dia sudah paham apa alasan Fara memintanya untuk berjumpa.

"Gausah sok gatau Jeff, gausah sok bego deh lo. Lo ngasih uang sepuluh juta itu ke Javiar supaya gue jauhin Mas Andre, kan?" kata Fara.

Jeffreyan menggelengkan kepala sebagai jawaban awal yang langsung membuat mata Fara mendelik sebab lelaki itu masih berani menyangkal pikirnya.

Sejak tadi Jeffreyan menahan diri agar tak tersulut emosi. Tapi jika boleh jujur ia ingin memaki bahkan menyiksa Fara karena dianggap terlalu bodoh.

Ini kali kedua Jeffreyan melakukan background check pada Fara. Pertama kali untuk mengetahui asal usul wanita itu sehingga dirasa cocok untuk dijadikan pacarnya. Kedua ini, karena Jeffreyan ingin tahu siapa pria yang berhasil merebut perempuan itu darinya.

Ternyata Andre oknum sialan yang menghancurkan semuanya. Tentu Jeffreyan kenal baik dengan Andre. Sampai-sampai takkan rela membuat Fara jatuh pada orang itu. Maka dengan menyogok Javiar—adik Fara, ia pikir mampu menjauhkan Fara dari Andre.

"Javiar sendiri yang bilang sama aku kalo dia memang lagi butuh duit buat gantiin duit seseorang yang udah biayain pengobatan ayah kalian. Cuman itu yang aku tau makanya aku langsung bantu Javiar tanpa pikir panjang, Fara." Tawa Fara menyambut pernyataan Jeffreyan. Maka si gadis semakin menajamkan sorotan matanya.

Fara paham bahwa ucapan itu hanya bentuk penyangkalan Jeffreyan yang ingin membangga-banggakan dirinya sendiri mengingat banyak mata di mana-mana sehingga kemungkinan akan ada yang merekam kejadian ini tak lupa disebarluaskan. Jeffreyan harus menjaga nama baiknya karena popularitas dia yang cukup melejit.

"Jeffreyan Jeffreyan lo menyedihkan ya," kata Fara sambil menyeringai sengit.

Dahi lelaki yang mempunyai lesung pipi sebagai daya tariknya itu terlihat mengerut pertanda bingung. Melihat Fara yang tiba-tiba pergi begitu saja maka Jeffreyan pun menyusulnya.

"Fara kenapa sih jauhin aku kayak gini? Kenapa kamu makin gak suka sama aku setelah kita putus? Bahkan aku gak ada bikin kesalahan, kamu gak bisa mengakhiri semuanya gini aja." Inilah mengapa Fara bilang kalau Jeffreyan menyedihkan. Laki-laki itu akan mengakui semua kesalahannya dengan sendiri lalu kembali mengemis maaf dari Fara supaya mereka dapat kembali berbaikan. Fara merasa miris.

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang